22 Mei 2010

Sunat Dhuha

Berdasarkan sepotong hadis Nabi s.a.w. yang dirakamkan oleh Zaid bin Arqam. Rasulullah s.a.w. menjelaskan:

“Solat Dhuha ini afdalnya ketika matahari telah meninggi dan kian panas sinarnya.”

Imam Nawawi menghuraikan masa tersebut sebagai masa berlalunya seperempat tempoh siang hari iaitu pukul 10 pagi hingga 1 petang

(Kitab al-Majmu’ karangan Imam Nawawi).

KITAB ZAKAT ; BAB : HUKUMAN BERAT BAGI YANG TIDAK MENUNAIKAN ZAKAT

Abu Dzar r.a. berkata: Aku datang kepada Nabi saw. sedang Nabi saw. bersabda:

Demi Allah yang jiwaku ada di tangan-Nya, atau: Demi Allah yang tiada Tuhan kecuali Dia, tiada seorang yang memiliki unta, lembu atau kambing lalu tidak menunaikan kewajiban zakatnya melainkan didatangkan pada hari kiamat sebesar, segemuk biasanya, lalu menginjak-injak pemiliknya dan menanduk dengan tanduknya, tiap sudah selesai yang terakhir diulang oleh yang pertama, sehingga selesai putusan orang-orang, lalu ditentukan ke surga atau neraka.

(Bukhari, Muslim).

KITAB ZAKAT ; BAB : HUKUMAN BERAT BAGI YANG TIDAK MENUNAIKAN ZAKAT

Abu Dzar r.a. berkata: Aku datang kepada Nabi saw. yang sedang di bawah naungan Ka’bah sedang bersabda: Demi Tuhan Ka’bah merekalah yang rugi, demi Tuhan Ka’bah merekalah yang rugi. Maka aku bertanya pada diriku, apakah urusanku, mungkin tampak apa-apa padaku, lalu aku duduk, sedang hatiku diliputi berbagai macam pertanyaan sehingga bertanya: Siapakah mereka itu? Jawab Nabi saw.: Mereka yang banyak harta, kecuali yang mendermakan hartanya ke kanan, ke kiri, ke muka, ke belakang (untuk shadaqah).

(Bukhari, Muslim).

KITAB ZAKAT ; BAB : DOSA ORANG YANG TIDAK MENGELUARKAN ZAKAT

Abu Hurairah r.a. berkata: Rasulullah saw. bersabda:

Kuda itu ada tiga macam: Berupa pahala, atau penutup kepentingan, atau dosa. Adapun yang berupa pahala, maka seorang yang menyediakannya untuk perang jihad fi sabilillah, lalu dipeliharanya dalam kebun, ladang dengan tali yang panjang, maka apa yang dimakan dalam kebun/ladang itu akan tercatat kebaikan bagi pemiliknya, dan andaikan kuda itu mendaki bukit, maka bekas-bekasnya dan kotorannya pun menjadi kebaikan, dan bila ia minum dari sungai, meskipun tidak bermaksud memberi minum, itu berupa kebaikan bagi pemiliknya. Adapun orang yang memelihara untuk kebanggaan, ria dan permusuhan terhadap orang Islam, maka itu berupa dosa semata-mata terhadap pemiliknya.

(Bukhari, Muslim).

Dan ketika Nabi saw. ditanya tentang himar (keledai). Maka jawab Nabi saw.:

Tiada diturunkan kepadaku mengenai himar, kecuali ini ayat yang penuh padat lengkap: faman ya’mal mitsqala dzarratin khairan yarahu, waman ya’mal mitsqala dzarratin syarran yarahu.

(Siapa yang berbuat seberat zarrah kebaikan pasti ia akan melihat hasil pahalanya. Dan siapa yang berbuat seberat zarrah kejahatan maka pasti akan melihat hasil balasan dosanya).


(Bukhari, Muslim).

KITAB ZAKAT ; BAB : ZAKATUL FITRI (ZAKAT FITRAH)

Ibn Umar r.a. berkata: Rasulullah saw. telah mewajibkan zakatul-fitri satu sha’ dari kurma atau gandum, beras, jagung atas tiap orang merdeka atau budak, lelaki atau wanita, besar atau kecil dari kaum muslimin.

(Bukhari, Muslim).

KITAB ZAKAT ; BAB : ZAKATUL FITRI (ZAKAT FITRAH)

Abdullah bin Umar r.a. berkata: Nabi saw. menyuruh orang-orang mengeluarkan zakatul fitri satu sha’ dari kurma atau sya’ir (jawawut).

Abdullah bin Umar r.a. berkata: Maka orang-orang mengeluarkan yang seharga dengan itu dua mud dari gandum.


(Bukhari, Muslim).

KITAB ZAKAT ; BAB : ZAKATUL FITRI (ZAKAT FITRAH)

Ibn Umar r.a. berkata: Rasulullah saw. telah mewajibkan zakatul-fitri satu sha’ dari kurma atau gandum, beras, jagung atas tiap orang merdeka atau budak, lelaki atau wanita, besar atau kecil dari kaum muslimin.

(Bukhari, Muslim).
Nabi SAW bersabda bermaksud :

” Barangsiapa yang menunaikan sembahyang sunat Dhuha sebanyak dua rakaat tidak ditulis dia daripada orang-orang yang lalai daripada mengingati Allah dan barangsiapa yang menunaikan nya sebanyak empat rakaat ditulis akan dia daripada orang-orang yang suka beribadat dan barangsiapa yang menunaikannya sebanyak enam rakaat dicukupkan baginya pada hari tersebut, barangsiapa menunaikanyan sebanyak lapan rakaat Allah menulis baginya daripada orang-orang yang selalu berbuat taat, barang siapa yang menunaikannya sebanyak dua belas rakaat Allah akan membina baginya mahligai didalam syurga dan tidak ada satu hari dan malam melainkan Allah mempunyai pemberian dan sedekah kepada hamba-hambaNya dan Allah tidak mengurniakan kepada seseorang daripada hamba-hambaNya yang lebih baik daripada petunjuk supaya sentiasa mengingatiNya,”

(Riwayat At-Thabarani ).

Sembahyang Dhuha Nabi SAW

Hadis yang diriwayatkan oleh ‘Aisyah bermaksud :”Adalah Nabi SAW bersembahyang Dhuha empat rakaat dan menambahnya seberapa yang dikehedakinya.”

(Hadis riwayat Ahmad, Muslim dan Ibnu Majah)

Mahligai daripada Emas

Daripada Anas bin Malik Radhiallahu ‘anhu berkata: “Aku mendengar Rasulullah SAW berkata:

“Barangsiapa yang mengerjakan sembahyang sunat Dhuha dua belas rakaat dibina akan Allah baginya sebuah mahligai daripada emas”

(Riwayat Ibnu Majah dan Tirmidzi)

Sembahyang Dhuha

Rasulullah SAW bersabda yang maksudnya :

“Barangsiapa yang menjaga sembahyang Dhuhanya nescaya diampuni Allah baginya akan segala dosanya walaupun seperti buih dilautan.”

(Riwayat Ibnu Majah dan At-Tirmidzi)

Sunat Dhuha

Rasullullah SAW pernah bersabda yang maksudnya :

“Pada tiap-tiap pagi lazimkanlah atas tiap-tiap ruas anggota seseorang kamu bersedekah; tiap-tiap tahlil satu sedekah, tiap-tiap takbir satu sedekah, menyuruh berbuat baik satu sedekah, dan cukuplah (sebagai ganti) yang demikian itu dengan mengerjakan dua rakaat solat Dhuha .”

(Hadis riwayat Al-Bukhari dan Muslim)

Tiga Wasiat Rasullullah kepada Abu Hurairah

Riwayat Abu Hurairah katanya:

“Kekasihku Rasullullah SAW telah berwasiat kepadaku tiga perkara, aku tidak meninggalkannya, iaitu ; supaya aku tidak tidur melainkan setelah mengerjakan witir, dan supaya aku tidak meninggalkan dua rakaat solat Dhuha kerana ia adalah sunat awwabin, dan berpuasa tiga hari daripada tiap-tiap bulan”


(Hadis riwayat Al-Bukhari dan Muslim)

Kelebihan Solat Dhuha

Berkata Abu Murrah Ath-Tha’ifi r.a. bahwasanya Nabi s.a.w. telah bersabda :

Allah telah berfirman:

“Wahai anak Adam! Bersembahyanglah untuk Aku di awal pagi, niscaya Aku akan mencukupimu di akhirnya.”


(Riwayat Ahmad)

Hadis Qudsi

KITAB ZAKAT ; BAB : MENDAHULUKAN PENGELUARAN ZAKAT SEBELUM WAKTUNYA

Abu Hurairah r.a. berkata: Ketika Rasulullah saw. telah menyuruh orang-orang mengeluarkan zakat, tiba-tiba Nabi saw. diberitahu bahwa Ibn Jamil dan Khalid bin Al-Walid dan Abbas bin Abdul Mutthalib menolak (tidak mau mengeluarkan zakat), maka Nabi saw. bersabda:

Tidak ada alasan bagi Ibn Jamil untuk menolak mengeluarkan kecuali karena ia merasa dahulunya miskin dan telah diberi kekayaan oleh Allah, adapun Khalid maka kamu aniaya padanya karena ia telah menshadaqahkan pakaian perang dan perlengkapan-perlengkapannya fi sabilillah, adapun Al-Abbas bin Abdul Mutthalib maka ia pamanda Rasulullah, maka tetap wajib padanya zakat dan sebanyak itu juga di samping yang sudah dikeluarkan.

(Bukhari, Muslim).

KITAB ZAKAT ; BAB : TIDAK WAJIB ZAKAT BAGI SEORANG MUSLIM BUDAK DAN KUDANYA

Abu Hurairah r.a. berkata: Nabi saw. bersabda:

Tidak ada kewajiban zakat terhadap seorang muslim di dalam hamba dan kudanya.


(Bukhari, Muslim).

KITAB ZAKAT

Abu Said Al-Khudri r.a. berkata: Nabi saw. bersabda:

Tidak wajib zakat emas perak yang kurang dari lima uqiyah (20 mitsqal), dan tidak wajib zakat unta yang kurang dari lima ekor, dan tidak wajib zakat padi, gandum dan kurma yang kurang dari lima wasaq.


(Bukhari, Muslim).

1 Wasaq = 60 Sha’.
1 Sha’ = 2,5 kg.
1 Sha’ = 4 Mud.
1 Mud = 6 ons.
5 Wasaq = 300 Sha’.

5 Uqiyah = 20 Mitsqal = kurang lebih 12 pund (12 dinar ukon) kira-kira 96 gram emas.

Perak juga 20 mitsqal = 200 dirham.

17 Mei 2010

BAB: PERTAMA TURUNNYA WAHYU

Jabir r.a.: Yahya bin Katsir berkata: Aku bertanya kepada Abu Salamah bin Abdurrahman tentang wahyu pertama yang turun dari ayat Al-Qur’an, maka dijawab: Ya Ayyuhal muddatsir. Aku berkata: Orang-orang berkata: Iqra’ bismi rabbikalladzi khalaqa. Jawab Abu Salamah: Aku bertanya pada Jabir bin Abdullah tentang itu, dan juga aku tegur sebagaimana katamu itu, maka Jabir berkata: Aku tidak meriwayatkan kepadamu kecuali apa yang diceritakan oleh Rasulullah saw. kepada kami, yaitu:

Ketika aku beribadah di Hira, dan ketika telah selesai, aku turun dari Hira, tiba-tiba aku dipanggil, maka aku melihat ke kanan, ke kiri tidak ada apa-apa, melihat ke muka ke belakang, juga tidak melihat apa-apa, lalu aku melihat ke atas, terlihatlah olehku sesuatu, maka segera aku pergi kepada Khadijah dan berkata kepadanya: Selimutilah aku dan siramkan air dingin kepadaku, maka diselimutilah aku dan diusap dengan air dingin, maka turunlah ayat : Ya ayyuhal muddatstsir. Qum fa andzir. Wa Rabbaka fakabbir.

(Bukhari, Muslim).

BAB: PERTAMA TURUNNYA WAHYU

Jabir bin Abdullah Al-Anshari r.a. ketika memberitakan turunnya wahyu berkata: Nabi saw. bersabda:

Ketika aku berjalan, tiba-tiba aku mendengar suara orang dari langit, maka aku melihat ke atas, tiba-tiba malaikat yang datang kepadaku di gua Hira itu duduk di kursi diantara langit dan bumi sehingga aku merasa sangat gentar, dan kembali ke rumah minta diselimuti (zammiluni, zammiluni), maka Allah menurunkan kepadaku: “Ya ayyuhal muddatsir. Qum fa andzir. Wa rabbaka fakabbir. Wa tsyiabaka fathahir. Warrujza fahjur” (Wahai orang yang berselimut. Bangunlah dan peringatkanlah. Dan nama Tuhanmu agungkanlah. Dan pakaianmu bersihkanlah. Dan semua berhala tinggalkanlah). Kemudian berturut-turut turun wahyu dan semakin banyak.

(Bukhari, Muslim).

Yakni lebih sering turun.

BAB: PERTAMA TURUNNYA WAHYU

Ummul mukminin, Aisyah r.a. berkata: Pertama turunnya wahyu kepada Nabi saw. berupa mimpi yang baik dan tepat, setiap bermimpi pada waktu malam, maka terjadilah mimpi itu pada esok harinya bagaikan pastinya terbitnya fajar Subuh.

Kemudian ia menjadi senang menyendiri di gua Hira, di sana ia beribadah beberapa hari dengan malamnya sebelum kembali kepada istrinya untuk mengambil bekal dan kembali ke tempat khalwatnya,

kemudian kembali kepada istrinya Siti Khadijah dan mengambil bekal pula seperti semula, sehingga tibalah masa turunnya wahyu yang haq ketika Nabi di gua Hira. Maka datanglah Malaikat dan menyuruhnya: Iqra’ (bacalah). Nabi saw. berkata:

Ma ana biqaari’ (Aku tidak dapat membaca),

tiba-tiba malaikat mendekapnya sehingga habis tenaganya, kemudian dilepas dan diperintah: Iqra’ (bacalah). Dijawab:

Ma ana biqaari’ (Aku tidak dapat membaca).

Maka dibekap untuk kedua kalinya sehingga terasa payah, kemudian dilepas dan diperintah: Iqra’ (bacalah). Dijawab :

Ma ana biqaari’ (Aku tidak dapat membaca),

maka dibekap untuk ketiga kalinya, kemudian dilepas dan diperintah Iqra’ bismi rabbikalladzi khalaqa, khalaqal insana min ‘alaq, iqra’ wa rabbukal akram. (Bacalah dengan nama Tuhanmu yang menjadikan, menjadikan manusia dari sekepal darah, bacalah dan Tuhanmu yang termulia).

Maka kembalilah Rasulullah saw. dengan hati yang gemetar, sehingga sampai ke rumah Khadijah binti Khuwailid r.a. dan berkata:

Selimutilah aku (zammiluni, zammiluni),

lalu diselimuti dan ditenangkan hingga hilang rasa takut dan gemetarnya, lalu Nabi saw. bersabda kepada Khadijah sesudah menceritakan semua kejadian yang dialaminya:

Aku khawatir atas diriku.

Jawab Khadijah untuk menenangkan hatinya: Tidak, jangan khawatir. Demi Allah, Allah tidak akan menghinakan engkau untuk selamanya. Engkau selalu menghubungi famili, senang menanggung kesukaran yang berat, membantu orang yang fakir miskin, menjamu tamu, dan membantu meringankan penderitaan yang hak.

Kemudian Khadijah membawanya ke rumah Waraqah bin Naufal bin Asad bin Abdul Uzza sepupu Siti Khadijah. Waraqah adalah seorang yang telah masuk Nasrani di masa Jahiliah, dan biasa menulis injil yang berbahasa Ibrani, dan ia seorang yang telah tua bahkan buta, maka berkata Khadijah: Hai anak pamanku, dengarkanlah apa yang diutarakan oleh keponakanmu ini. Waraqah berkata: Hai keponakanku apakah yang telah engkau alami? Maka Nabi saw. memberitakan semua yang dialami dan dilihatnya. Lalu berkata waraqah: Itu malaikat yang telah diturunkan oleh Allah kepada Musa. Aduhai andaikan aku masih muda dan kuat, semoga aku masih hidup ketika engkau diusir oleh kaummu. Nabi saw. bertanya:

Apakah mereka akan mengusirku?

Jawab Waraqah: Ya, tiada seorangpun yang mengajar kepada kaumnya seperti ajaranmu itu melainkan dimusuhi, dan sekiranya aku mendapati saat itu pasti aku akan membantumu dengan bantuan yang memuaskan dan gemilang.

(Bukhari, Muslim).

BAB: WAKTUNYA TIDAK LAGI DITERIMA IMAN YANG BARU

Abu Dzar r.a. berkata: Ketika aku masuk majid, Rasulullah saw. sedang duduk, dan ketika terbenam matahari Nabi saw. bersabda:

Hai Abu Dzar tahukah engkau kemana matahari itu pergi?

Jawabku: Allahu warasuluhu a’lam. Maka sabda Nabi saw.:

Dia minta izin kepada Tuhan untuk sujud, lalu diizinkan terbit kembali, dan akan tiba masa diperintahkan kepadanya: Kembalilah dari mana engkau datang. Sehingga ia terbit dari barat (tempat terbenamnya). Dan itulah tempatnya.

(Bukhari, Muslim).

BAB: WAKTUNYA TIDAK LAGI DITERIMA IMAN YANG BARU

Abu Hurairah r.a. berkata: Nabi saw. bersabda:

Tidak akan tiba hari kiamat sehingga matahari terbit dari barat, maka bila matahari telah terbit dari barat, dan orang-orangpun melihatnya, segera mereka beriman semuanya, pada saat itu tidak berguna iman yang baru, jika dahulunya mereka tidak beriman. Kemudian Nabi saw. membaca ayat 158 surat Al-An’am: “Pada hari tibanya salah satu ayat (bukti) yang telah ditentukan oleh Tuhanmu, maka tidak akan berguna iman yang baru bagi orangnya jika dahulunya mereka tidak beriman“.

(Bukhari, Muslim).

BAB: AKAN TURUNNYA NABI ISA A.S. UNTUK MELAKSANAKAN SYARIAT NABI MUHAMMAD SAW.

Abu Hurairah r.a. berkata: Rasulullah saw. bersabda:

Bagaimanakah kamu, jika turun kepadamu Isa putra Maryam a.s. sedang imam (pimpinanmu) tetap dari kamu sendiri.

(Bukhari, Muslim).

BAB: AKAN TURUNNYA NABI ISA A.S. UNTUK MELAKSANAKAN SYARIAT NABI MUHAMMAD SAW.

Abu Hurairah r.a. berkata: Rasulullah saw. bersabda:


Demi Allah yang jiwaku di tangan-Nya, hampir (sebentar lagi – pent) akan turun kepadamu Nabi Isa putra Maryam sebagai hakim yang adil, lalu ia akan memecah semua salib, membunuh babi, menghapuskan cukai, dan berlimpah harta kekayaan sehingga tiada seorangpun yang akan menerimanya.


(Bukhari, Muslim).

Yakni shadaqah.

BAB: WAJIB BERIMAN PADA NABI MUHAMMAD SAW. SEBAGAI UTUSAN ALLAH BAGI SELURUH MANUSIA, DAN SYARIATNYA ME-MANSUKH-KAN SYARIAT SYARIAT SEBELUMNYA

Abu Musa r.a. berkata: Rasulullah saw. bersabda:

Tiga macam orang yang akan mendapat pahala dua kali lipat:

1. Seorang ahli kitab yang dahulu percaya kepada nabinya, kemudian beriman kepada Nabi Muhammad saw.

2. Hamba sahaya yang menunaikan kewajibannya terhadap Allah dan kewajibannya terhadap majikannya.

3. Seorang majikan yang memiliki budak wanita dididik dengan baik, diajar agama sebaik-baiknya kemudian dimerdekakan lalu dikawininya, maka dia mendapat pahala dua kali lipat.

(Bukhari, Muslim).

BAB: WAJIB BERIMAN PADA NABI MUHAMMAD SAW. SEBAGAI UTUSAN ALLAH BAGI SELURUH MANUSIA, DAN SYARIATNYA ME-MANSUKH-KAN SYARIAT SYARIAT SEBELUMNYA

Abu Hurairah r.a. berkata: Nabi saw. bersabda:

Tiada seorang nabi melainkan telah diberi mukjizat yang karenanya orang-orang percaya kepadanya. Mukjizat yang diberikan kepadaku berupa wahyu (Al-Quran) yang diturunkan kepadaku. Maka aku berharap semoga akulah yang terbanyak pengikutnya pada hari kiamat.

(Bukhari, Muslim)

Sebab Mukjizat Al-Quran akan tetap hingga hari kiamat.

Pengertian Mansukh : Pembatalan hukum yang ditetapkan terdahulu oleh hukum yang ditetapkan kemudian.

BAB: KETENANGAN HATI KARENA MELIHAT BUKTI NYATA

Abu Hurairah r.a. berkata: Rasulullah saw. bersabda:

Kami lebih layak untuk ragu daripada Nabi Ibrahim a.s., ketika Ia berkata: Ya Tuhan perlihatkan kepadaku bagaimana Engkau menghidupkan orang yang telah mati. Tuhan bertanya: Apakah engkau tidak percaya? Jawab Ibrahim a.s.: Benar aku telah percaya, tetapi supaya lebih tenteram hatiku. Dan semoga Allah merahmati Nabi Luth a.s. ketika akan berlindung kepada pelindung yang kuat. Dan andaikan aku tinggal dalam penjara, selama Nabi Yusuf dipenjara, niscaya segera aku sambut panggilan raja.

(Bukhari, Muslim).

BAB: MENGAMBIL HATI ORANG YANG LEMAH IMAN

Saad bin Abi Waqash r.a. berkata: Rasulullah saw. memberi kepada beberapa orang, saat itu Saad sedang duduk melihat, maka Saad berkata: Ya Rasulullah, mengapakah Tuan tinggalkan si Fulan padahal aku tahu dia seorang mukmin. Nabi saw. bersabda:

Ataukah muslim.

Maka diamlah Saad sementara, kemudian mengulang pertanyaannya: Ya Rasulullah mengapakah Tuan tinggalkan Fulan, demi Allah aku tahu dia seorang mukmin. Nabi saw. bertanya:

Ataukah muslim?

Maka diamlah Saad sementara, lalu mengulang kembali pertanyaannya, dan Nabi juga mengulangi sabdanya. Kemudian Nabi saw. bersabda:

Ya Saad, ada kalanya aku memberi kepada seseorang, padahal orang yang lain itu lebih aku sayang, karena khawatir kalau ia terjerumus ke dalam api neraka.


(Bukhari, Muslim).

Yakni khawatir jika yang lemah iman itu tidak diberi lalu ia mencela Nabi saw. sehingga menyebabkan ia masuk ke dalam neraka.

BAB: BOLEH MERAHASIAKAN IMANNYA BAGI ORANG YANG TAKUT

Hudzaifah r.a. berkata: Nabi saw. bersabda:

Catatkanlah untukku nama orang-orang yang telah masuk Islam. Maka kami catat seribu lima ratus orang. Dan kami berkata: Apakah Tuan khawatir terhadap kami padahal kini sudah seribu lima ratus orang? Kemudian nyata kami telah diuji dengan bala’ ketakutan sehingga ada kalanya orang shalat sendirian karena takut.


(Bukhari, Muslim).

BAB: ISLAM PADA MULANYA ASING DAN AKAN KEMBALI ASING. DAN IMAN AKAN KEMBALI KE KOTA MADINAH SEBAGAIMANA ULAR KEMBALI KE LUBANGNYA

Abu Hurairah r.a. berkata:

Rasulullah saw. bersabda: Sesungguhnya iman itu akan kembali berkumpul di Madinah sebagaimana ular kembali ke dalam lubangnya.


(Bukhari, Muslim).

BAB: ISLAM PADA MULANYA ASING DAN AKAN KEMBALI ASING. DAN IMAN AKAN KEMBALI KE KOTA MADINAH SEBAGAIMANA ULAR KEMBALI KE LUBANGNYA

Hudzaifah r.a. berkata: Ketika kami duduk di majelis Umar r.a. tiba-tiba ia bertanya: Siapakah diantara kalian ingat sabda Nabi saw. mengenai fitnah? Jawabku: Aku. Umar r.a.: berkata: Engkaulah yang berani menerangkannya. Lalu aku berkata: Fitnah (ujian/bala’) yang menimpa seseorang pada keluarga, harta dan anak-anaknya atau tetangganya dapat tertebus oleh shalat, puasa, shadaqah dan amar makruf nahi munkar. Umar r.a. berkata: Bukan itu yang aku tanyakan, tetapi fitnah yang besar bagaikan gelombang air laut. Jawabku: Engkau tidak usah khawatir ya amirul mukminin, diantaramu dengan fitnah itu ada dinding pintu yang masih tertutup. Umar r.a. bertanya: Apakah pintu itu akan dibuka atau dipecah? Jawabku: Dipecah. Umar r.a. berkata: Jika demikian maka tidak akan dapat ditutup untuk selamanya.

Kami bertanya kepada Hudzaifah: Apakah Umar mengetahui siapakah pintu itu? Jawab Hudzaifah: Ya. Sebagaimana mengetahui bahwa sebelum esok hari, ada ini malam. Sungguh aku telah menerangkan padanya hadis. Kami merasa gentar untuk bertanya kepada Hudzaifah, maka kami menyuruh Masruq menanyakan siapakah pintu itu? Jawab Hudzaifah r.a.: Pintu itu ialah Umar r.a.

(Bukhari, Muslim).

BAB: TERANGKATNYA/TERCABUTNYA AMANAH DAN IMAN DARI BEBERAPA HATI DAN BANYAKNYA FITNAH UJIAN HIDUP

Hudzaifah r.a. berkata: Rasulullah saw. telah menceritakan kepada kami dua hadits, dan aku telah melihat yang satu dan sedang menanti yang kedua. Rasulullah saw. menceritakan bahwa amanat (iman) pada mulanya turun dalam lubuk hati manusia, lalu mereka mengerti Al-Qur’an dan mengetahui sunah rasul.

Kemudian Rasulullah saw. menceritakan tercabutnya amanat (iman). Ketika orang sedang tidur, tercabutlah amanat dari hatinya, sehingga tinggal bekasnya seperti bintik yang yang hampir hilang, kemudian tidur pulas, maka tercabut pula sehingga tinggal bekasnya bagaikan kapalan (kulit yang mengeras bekas bekerja). Bagaikan bara api yang engkau injak di bawah tapak kaki, sehingga membengkak maka tampaknya membesar tetapi tidak ada apa-apanya.

Maka esok harinya orang-orang berjual beli, dan sudah tidak terdapat orang yang amanat/dapat dipercaya. Sehingga mungkin disebut-sebut ada dari suku Bani Fulan seorang yang amanat (dapat dipercaya), sehingga dipuji-puji: Alangkah pandainya, alangkah ramahnya, alangkah baiknya, padahal di dalam hatinya tidak ada seberat zarah dari iman. (Bukhari, Muslim).

Hudzaifah berkata: Dan aku telah pernah berada dalam suatu masa, tidak usah memilih orang dalam jual beli. Jika bertepatan dengan seorang Kristen (atau Kafir), maka ia takut kepada hukuman pemerintahnya. Adapun saat ini, aku tidak dapat mempercayai kecuali satu dua orang, yaitu fulan dan fulan.

BAB: PEMERINTAH YANG KORUPSI PADA RAKYATNYA AKAN MASUK NERAKA

Ma’qil bin Yasar r.a. ketika sakit dijenguk oleh Gubernur Ubaidillah bin Ziyad, maka Ma’qil berkata: Aku akan menyampaikan kepadamu suatu hadits yang telah aku dengar dari Rasulullah saw., beliau bersabda:

Siapa yang diamanati oleh Allah untuk memimpin rakyat, lalu ia tidak memimpinnya dengan tuntunan yang baik, maka ia tidak akan dapat merasakan bau surga.

(Bukhari, Muslim).

Yakni bila tidak merasakan bau surga maka pasti masuk neraka.

SIAPA YANG MATI KARENA MEMBELA HAK NYA MAKA IA MATI SYAHID, DAN YANG TERBUNUH KARENA AKAN MERAMPOK/MERAMPAS, GUGUR DARAHNYA DAN DALAM NERAKA

Abdullah bin Amr r.a. berkata: Aku telah mendengar Nabi saw. bersabda:

Siapa yang terbunuh mati karena membela (mempertahankan) haknya (harta, miliknya) maka ia mati syahid.

(Bukhari, Muslim).

28 April 2010

ANCAMAN , BISIKAN DAN NIAT

BAB: ANCAMAN TERHADAP ORANG YANG MENGAMBIL HAK ORANG MUSLIM DENGAN SUMPAH PALSU

Abdullah bin Mas’ud r.a. berkata: Rasulullah saw. bersabda:

Siapa yang berani sumpah untuk mengambil hak (harta) seorang muslim, ia akan menghadap kepada Allah, sedang Allah murka kepadanya. Allah menurunkan keterangan itu di ayat 77 Ali Imran :

“Sesungguhnya orang-orang yang menukar janji (nya dengan) Allah dan sumpah-sumpah mereka dengan harga yang sedikit, mereka itu tidak mendapat bahagian (pahala) di akhirat, dan Allah tidak akan berkata-kata dengan mereka dan tidak akan melihat kepada mereka pada hari kiamat dan tidak (pula) akan mensucikan mereka. bagi mereka azab yang pedih“

Kemudian masuklah Al-Asy’ats bin Qais dan bertanya: Apakah yang diceritakan oleh Abu Abdurrahman kepada kalian? Jawab kami: Ini dan itu. Lalu ia berkata: Ayat itu turun mengenai diriku, yaitu aku memiliki sebuah sumur di tanah sepupuku, mendadak ia akui haknya, maka Nabi saw. bersabda kepadaku:

Harus engkau membawa bukti, jika tidak, maka akan diminta sumpahnya,

lalu aku berkata: Jika demikian pasti ia akan bersumpah ya Rasulullah. Maka Nabi saw. bersabda:

Siapa yang berani bersumpah untuk mengambil hak seorang muslim, padahal ia lancung, maka ia akan menghadap Allah sedang Allah murka kepadanya.

(Bukhari, Muslim).



BAB: BISIKAN RAGU DALAM IMAN DAN CARA MENGELAKNYA

Anas bin Malik r.a. berkata: Rasulullah saw. bersabda:


Selalu orang bertanya-tanya sehingga mereka berkata: Allah yang menjadikan segala sesuatu, maka siapakah yang menjadikan Allah?

(Bukhari, Muslim).


BAB: BISIKAN RAGU DALAM IMAN DAN CARA MENGELAKNYA

Abu Hurairah r.a. berkata: Rasulullah saw. bersabda:


Setan datang pada tiap orang dan bertanya (berbisik): Siapakah yang menjadikan ini? Siapakah yang menjadikan itu? Sehingga bertanya: Siapakah yang menjadikan Tuhanmu? Apabila sampai di sini, maka hendaklah membaca: A’udzubillahi minasysyaihtanirrajim, dan menghentikan suara bisikan itu. (Yakni tidak melayaninya).

(Bukhari, Muslim).



BAB: NIAT AKAN BERBUAT KEBAIKAN DICATAT BAIK, DAN NIAT AKAN BERBUAT DOSA TIDAK DICATAT APA-APA

Ibnu Abbas r.a. berkata: Nabi saw. dari apa yang diriwayatkan dari Allah azza wa jalla, bersabda:

Sesungguhnya Allah menetapkan kebaikan dan keburukan kemudian menjelaskan keduanya, maka siapa yang niat akan berbuat kebaikan (kebaikan) lalu tidak dikerjakannya dicatat untuknya satu kebaikan, dan bila dikerjakannya dicatat oleh Allah sepuluh kebaikan, dapat bertambah hingga tujuh ratus kali, dan dapat berlipat lebih dari itu. Sebaliknya, jika niat akan berbuat keburukan (dosa) lalu tidak dikerjakan, dicatat untuknya satu kebaikan yang cukup (sempurna), dan bila niat lalu dilaksanakan maka dicatat satu dosa.

(Bukhari, Muslim).

BAB: NIAT AKAN BERBUAT KEBAIKAN DICATAT BAIK, DAN NIAT AKAN BERBUAT DOSA TIDAK DICATAT APA-APA

Abu Hurairah r.a. berkata: Rasulullah saw. bersabda:

Jika seorang berbuat baik dalam Islamnya maka tiap kebaikan yang diamalkannya dicatat sepuluh kali lipat sehingga tujuh ratus, dan tiap dosa yang dilakukannya hanya dicatat satu.

(Bukhari, Muslim).

BAB: ALLAH MEMAAFKAN SUARA HATI SELAMA BELUM DIBICARAKAN ATAU DILAKSANAKAN

Abu Hurairah r.a. berkata: Nabi saw. bersabda:

Sesungguhnya Allah memaafkan dari umatku, apa-apa yang masih tergerak dalam hati selama belum dibicarakan atau dilaksanakan (dikerjakan).

(Bukhari, Muslim)

BAB: IMAN YANG SUNGGUH-SUNGGUH IKHLAS

Abdullah bin Mas’ud r.a. berkata: Ketika turun ayat :

“Mereka yang beriman dan tidak menodai (mencampuri) iman mereka dengan zhulm (aniaya), merekalah yang terjamin keamanannya, dan mereka yang mendapat petunjuk hidayat.

Ayat ini benar-benar terasa berat bagi sahabat Nabi saw. sehingga mereka berkata: Ya Rasulullah, siapakah diantara kami yang tidak pernah berbuat zalim (dosa)? Jawab Nabi saw.:


Bukan itu yang dimaksud, yang dimaksud ialah syirik, tidakkah kamu mendengar nasihat Luqman pada putranya: Hai anakku jangan mempersekutukan Allah, sesungguhnya syirik itu zhulm (aniaya) yang sangat besar.

(Bukhari, Muslim).

BAB: HUKUM AMAL KEBAIKAN KAFIR JIKA MASUK ISLAM

Hakim bin Hizam r.a. berkata: Ya Rasulullah, bagaimana pendapatmu tentang ibadah yang telah aku lakukan di masa Jahiliah, seperti shadaqah, memerdekakan budak dan silaturrahmi, apakah mendapat pahala? Jawab Nabi saw.:

Engkau masuk Islam dengan apa yang telah engkau lakukan dari amal kebaikan.

(Bukhari, Muslim).

Yakni engkau akan mendapat pahala dari amal-amal yang lalu di masa jahiliah itu, selama engkau melakukan seperti itu sesudah Islam.

BAB: ISLAM, HIJRAH, DAN HAJI DAPAT MENGHAPUS APA YANG TERJADI SEBELUMNYA

Ibnu Abbas r.a. berkata: Ada beberapa orang musyrik yang telah banyak membunuh dan berzina datang bertanya kepada Nabi Muhammad saw. :

Sesungguhnya yang engkau ajarkan itu baik, andaikan engkau dapat memberitahu bahwa ada jalan untuk menebus dosa-dosa yang telah kami perbuat?
Maka turunlah ayat:


“Dan mereka yang tidak meminta kepada Tuhan yang lain selain Allah, dan tidak membunuh jiwa yang diharamkan oleh Allah kecuali dengan hak, dan tidak berzina.” (Q.S. Al-Furqan : 68)

dan ayat :

“Katakanlah, hai hamba-hambak-Ku yang melampaui batas terhadap diri mereka sendiri, janganlah kamu berputus asa dari Rahmat Allah.”
(Q.S. Az-Zumar : 53).


(Bukhari, Muslim).

Lanjutan ayat Al-Furqan:

“Dan siapa yang berbuat semua itu tentu mendapat dosa. Akan dilipatgandakan siksa atasnya di hari kiamat, dan kekal dalam siksa terhina. Kecuali orang yang taubat dan beriman serta beramal saleh, maka untuk mereka Allah akan mengganti semua dosa mereka dengan kebaikan (kebaikan), dan Allah Maha Pengampun lagi Penyayang.”
(Al-Furqan: 69-70).


Lanjutan ayat Az-Zumar:

“Sesungguhnya Allah dapat mengampuni semua dosa, sesungguhnya Allah Maha Pengampun lagi Penyayang.”
(Az-Zumar: 53)

BAB: APAKAH ADA TUNTUTAN TERHADAP AMAL DI MASA JAHILIAH ?

Ibn Mas’ud r.a. berkata: Seorang bertanya: Ya Rasulullah apakah kami akan dituntut karena amal perbuatan kami di masa jahiliah? Jawab Nabi saw.:

Siapa yang berbuat baik di dalam Islam maka tidak akan dituntut terhadap amal yang dilakukan di masa jahiliah, dan siapa yang berbuat jahat dosa dalam Islam maka akan dituntut yang pertama hingga yang akhir.

(Bukhari, Muslim).

BAB: HARAM GHULUL (MENGAMBIL BARANG GHANIMAH SEBELUM DIBAGI)

Abu Hurairah r.a. berkata: Ketika kami selesai membuka Khaibar dalam ghanimah tidak terdapat emas perak, hanya ternak unta, lembu dan barang perkakas dan kebun. Kemudian kita kembali bersama Nabi saw. ke WadilQura, dan bersama Nabi saw. seorang hamba bernama Mid’am hadiah dari seorang suku Bani Adh Dhibab, dan ketika hamba itu menurunkan kendaraan Nabi saw. tiba-tiba ada panah jatuh dan kena pada hamba itu hingga ia mati, maka orang-orang berkata: Untunglah ia mati syahid. Mendadak Rasulullah saw. bersabda:

Demi Allah yang jiwaku di tangan-Nya, selimut yang ia ambil dari ghanimah Khaibar yang belum dibagi itu, kini menyalakan api atas badannya.

Setelah itu maka datanglah seorang yang mendengar sabda Nabi saw. itu membawa dua tali sepatu (sandal), sambil berkata: Ini aku ambil dari ghanimah sebelum dibagi, maka sabda Nabi saw.:

Satu atau dua tali sepatu dari api neraka.

(Bukhari, Muslim).

BAB: HARAM BUNUH DIRI DAN TIDAK AKAN MASUK SURGA KECUALI JIWA YANG BERIMAN

Jundub bin Abdillah r.a. berkata: Rasulullah saw. bersabda:

Ada di masa dahulu sebelum kamu, seorang menderita luka, tiba-tiba ia jengkel lalu mengambil pisau dan memotong lukanya, maka tidak berhenti darahnya hingga mati.

Allah Ta’ala berfirman: Hamba Ku akan mendahului Aku terhadap dirinya (jiwanya), maka Aku haramkan padanya surga.

(Bukhari, Muslim).

Yakni haram ia masuk surga karena ia telah membunuh dirinya dan tidak sabar menerima ujian Allah.




Sahl bin Saad As-Saidi r.a. berkata: Rasulullah saw. berhadapan dengan kaum musyrikin dalam perang, kemudian ketika Nabi saw. telah berkumpul dengan pasukannya, demikian pula kaum musyrikin kini telah kembali kepada pasukannya, sedang ada seorang dari sahabat Nabi saw. yang sangat hebat perjuangannya pada hari itu sehingga serbuannya benar-benar mengagumkan sahabat-sahabat lainnya, mengejar musuh ke sana kemari, memenggal dengan pedangnya, sehingga sahabat berkata: Hari ini tiada seorang yang sehebat Fulan, tiba-tiba Rasulullah saw. bersabda:

Ingatlah dia seorang ahli neraka.

Maka seorang sahabat berkata: Aku akan menyelidiki keadaannya. Lalu sahabat ini selalu mengikutinya jika lari maupun berhenti. Tiba-tiba orang itu terkena luka yang sangat parah, lalu ia tidak tahan menderita dan meletakkan pedangnya di tanah sedang tajamnya di letakkan di dada antara kedua teteknya, lalu ditekannya sehingga mati bunuh diri. Maka segera sahabat itu lari kepada Rasulullah saw. dan berkata: Aku bersaksi bahwa engkau adalah Rasulullah. Ditanya oleh Nabi saw.:

Mengapakah?

Jawabnya: Orang yang tuan sebut ahli neraka itu, karena orang-orang ragu dan bingung menerimanya, maka aku selidiki keadaannya, kemudian setelah ia luka parah, ia ingin segera mati dan meletakkan pedangnya di tanah dan tajamnya di antara kedua teteknya, kemudian ditekan sehingga mati bunuh diri. Maka sabda Nabi saw.:

Sesungguhnya ada kalanya seorang berbuat amal ahli surga pada lahirnya yang terlihat pada orang, padahal ia ahli neraka, dan adakalanya seorang mengerjakan amal ahli neraka dalam pandangan orang, padahal ia ahli surga.

(Bukhari, Muslim).

Sebab yang menentukan surga dan neraka ialah husnul khatimah atau su’ul khatimah, jika sampai mati dalam amal yang diridhai Allah maka ahli surga, tetapi jika mati dalam murka Allah pasti neraka. Na’udzubillahi min dzalik.




Abu Huraiarah r.a. berkata: Kami hadir bersama Nabi saw. di perang Khaibar tiba-tiba Nabi saw. bersabda terhadap seorang yang mengaku Muslim:

Orang itu ahli neraka.

Kemudian ketika terjadi perang Khaibar, orang itu ikut berperang dengan semangat yang keras sehingga luka parah, maka orang-orang berkata kepada Nabi: Ya Rasulullah, orang yang Tuan katakan ia ahli neraka, ia telah ikut perang yang hebat sekali sehingga ia mati. Maka sabda Nabi saw.:

Ia menuju ke neraka.

Orang-orang mendengar keterangan Nabi saw. itu hampir ragu menanggapinya, tiba-tiba ada berita bahwa orang itu belum mati tetapi luka parah (berat), dan pada waktu malam ia tidak sabar menderita lukanya hingga membunuh dirinya. Dan ketika berita ini disampaikan kepada Nabi saw., maka Nabi saw. bersabda:

Allahu akbar, asyhadu anni abdullahi warasuluhu (Allah Maha Besar, aku bersakdi bahwa aku hamba Allah dan utusan-Nya).

Kemudian Nabi saw. menyuruh Bilal supaya berseru pada semua orang: Sesungguhnya tidak dapat masuk surga kecuali jiwa yang benar-benar patuh Islam, dan sungguh Allah akan membantu agama ini dengan perjuangan seorang fajir (yang tidak jujur imannya).

(Bukhari, Muslim).

Tsabit bin Adh-Dhahhaak r.a. sahabat yang ikut baiat pada Nabi saw. di bawah pohon Baiatur Ridhwan, berkata: Rasulullah saw. bersabda:

Siapa yang bersumpah dengan nama Islam maka ia sebagaimana yang disumpahkan itu. Dan tidak dianggap nazar seorang terhadap sesuatu yang tidak dimilikinya. Dan siapa yang membunuh dirinya dengan sesuatu alat di dunia, akan disiksa di hari kiamat dengan alat itu. Dan siapa yang mengutuk (melaknat) seorang mukmin maka sama dengan membunuhnya. Dan siapa yang menuduh berzina terhadap seorang mukmin maka sama dengan membunuhnya.

(Bukhari, Muslim).



Abu Hurairah r.a. berkata: Nabi saw. bersabda:

Siapa yang terjun dari gunung untuk bunuh diri, maka ia kelak di neraka Jahanam akan tetap terjun untuk selama-lamanya. Dan siapa yang makan racun untuk bunuh diri, maka racun akan tetap di tangannya dijilatinya dalam neraka Jahanam untu selama-lamanya. Dan siapa yang membunuh diri dengan senjata besi maka besi itu akan tetap di tangannya untuk menikamkan ke perutnya dalam neraka Jahanam untuk selamnya.


(Bukhari, Muslim).

BAB: Tiga macam Orang yang tidak akan dilihat oleh Allah dengan Pandangan Rahmat-Nya

Abu Hurairah r.a. berkata: Rasulullah saw. bersabda:

Tiga macam orang yang tidak akan dilihat oleh Allah dengan pandangan rahmat-Nya pada hari kiamat, dan tidak akan dimaafkan, dan bagi mereka tetap siksa yang pedih.

1. Seorang yang memiliki kelebihan air di tengah perjalanan lalu menolak orang rantau yang membutuhkannya.

2. Seorang yang berbaiat pada imam (pimpinan), semata-mata untuk dunia, jika ia diberi tetap rela, bila tidak diberi maka marah.

3. Seorang menjual barangnya sesudah Asar, lalu ia bersumpah: “Demi Allah aku telah membayar sekian pada penjualnya”, lalu dipercaya oleh pembelinya, padahal ia berdusta.


Kemudian Nabi saw. membacakan ayat:

“Sesungguhnya mereka yang menukar janji Allah dan sumpah mereka dengan harga (harta dunia) yang sedikit, mereka tidak mendapat bagian di akhirat, dan Allah tidak akan berkata-kata dan tidak akan melihat mereka pada hari kiamat, bahkan tidak akan memaafkan mereka, dan bagi mereka tetap mendapat siksa yang sangat pedih”.

(Q.S. Ali Imran:77).
(Bukhari, Muslim).

BAB: SANGAT HARAM FITNAH NAMIMAH (MENGADU DOMBA)

Hudzaifah r.a. berkata: Aku telah mendengar Nabi saw. bersabda:

Tidak akan masuk surga seorang yang memfitnah (mengadu domba).

(Bukhari, Muslim).

BAB: HARAM MEMUKUL PIPI, MEROBEK BAJU & MERATAP KETIKA KEMATIAN

Abu Musa r.a. menderita salit keras hingga pingsan, sedang kepalanya di pangkuan istrinya, tiba-tiba menjeritlah seorang wanita dari keluarganya, tetapi Abu Musa tidak dapat menjawab apa-apa. Kemudian setelah ia sadar kembali ia berkata: Aku bebas/lepas dari orang yang Nabi saw. lepas bebas dari mereka, Nabi saw. lepas bebas dari orang-orang yang menjerit ketika kematian, dan yang mencukur rambutnya dan yang merobek-robek bajunya.

(Bukhari, Muslim).


Nabi lepas bebas berarti tidak akan memberikan syafaatnya.



Abdullah bin Mas’ud r.a. berkata: Nabi saw. bersabda:

Bukan dari umatku orang yang memukul-mukul pipinya, merobek bajunya dan berseru meratap dengan ratapan jahiliah (ketika kematian).

(Bukhari, Muslim).

BAB: SIAPA MENYERANG ORANG ISLAM DENGAN SENJATANYA MAKA BUKAN MUSLIM

Abu Musa r.a. berkata: Rasulullah saw. bersabda:

Siapa yang menyerang kita dengan senjata maka bukan dari umatku.

(Bukhari, Muslim).



Abdullah bin Umar r.a. berkata: Rasulullah saw. bersabda:

Siapa yang menyerang kita dengan senjata maka ia bukan dari umatku.

(Bukhari, Muslim).

BAB: HARAM MEMBUNUH ORANG KAFIR YANG SUDAH MENGUCAP LAA ILAHA ILLALLAH

Usamah bin Zaid r.a. berkata: Rasulullah saw. mengutus kami ke daerah Al-Huraqah, maka kami segera menyerbu suku daerah itu di pagi hari sehingga mengalahkan mereka, kemudian aku dengan seorang sahabat Anshar mengejar seorang dari mereka, dan ketika telah kami kepung tiba-tiba ia berkata: Laa ilaha illallah, maka kawanku Al-Anshari itu menahan pedangnya, dan aku langsung menikamnya dengan tombakku hingga mati. Dan ketika kami kembali ke Madinah berita itu telah sampai kepada Nabi saw. sehingga Nabi saw. langsung bertanya kepadaku:

Ya Usamah apakah engkau membunuhnya sesudah ia berkata Laa ilaha illallah ?

Jawabku: Dia hanya akan menyelamatkan diri. Maka Nabi saw. mengulang-ulang tegurannya itu sehingga aku sangat menyesal dan ingin andaikan aku belum Islam sebelum hari itu.

(Bukhari, Muslim).

Yakni ia merasa dosanya sesudah ia masuk Islam lalu berdosa sedemikian, dan andaikan belum Islam, maka dapat ditebus dengan masuk Islam.




Al-Miqdad bin Al-Aswad r.a. bertanya kepada Nabi saw.: Bagaimana pendapatmu jika aku berhadapan dengan orang kafir berperang lalu ia memukul tanganku dengan pedang hingga patah, lalu ia lari berlindung di belakang pohon dan berkata “Aku Islam kepada Allah”, apakah boleh aku bunuh ya Rasulullah? Jawab Nabi saw.:

Jangan engkau bunuh.

Al-Miqdad berkata: Ya Rasulullah ia telah mematahkan tanganku, kemudian menyatakan Islam. Nabi saw. bersabda:

Jangan engkau bunuh, maka jika engkau membunuhnya, maka ia akan menduduki kedudukanmu sebelum membunuhnya, dan engkau akan menduduki kedudukannya sebelum ia menyatakan kalimat yang diucapkannya itu.

(Bukhari, Muslim).

BAB: SIAPA YANG MATI DAN TIDAK SYIRIK TERHADAP ALLAH PASTI MASUK SURGA

Abu Dzar r.a. berkata: Nabi saw. bersabda:

Telah datang kepadaku utusan Tuhanku dan memberitakan bahwa siapa yang mati dari umatku tidak mempersekutukan Allah dengan sesuatu apapun pasti masuk surga.

Lalu aku bertanya: Meskipun ia berzina dan mencuri? Jawab Nabi saw.

Meskipun pernah berzina dan mencuri.

(Bukhari, Muslim).



Abdullah bin Mas’ud r.a. berkata: Rasulullah saw. bersabda:

Siapa yang mati dan ia mempersekutukan Allah dengan suatu apapun pasti masuk neraka. Dan berkata: Siapa yang mati tidak mempersekutukan Allah dengan sesuatu apapun pasti masuk surga.

(Bukhari, Muslim).

BAB: DOSA-DOSA BESAR

Abdullah bin Amr r.a. berkata: Rasulullah saw. berkata:

Sesungguhnya yang terbesar dari dosa-dosa yang besar ialah orang yang memaki (mengutuk) kedua ayah bundanya.

Ketika ditanya: Bagaimana seseorang mengutuk ayah bundanya? Jawab Nabi saw.:

Memaki ayah orang lain lalu dibalas ayahnya dimaki, dan memaki ibunya orang lalu dibalas ibunya dimaki.

(Bukhari, Muslim).




Abu Hurairah r.a. berkata: Nabi saw. bersabda:

Tinggalkan tujuh dosa yang dapat membinasakan.

Sahabat bertanya: Apakah itu ya Rasulullah? Jawab Nabi saw.:

Syirik mempersekutukan Allah, Berbuat sihir (tenung), Membunuh jiwa yang diharamkan oleh Allah kecuali dengan haq, Makan harta riba, Makan harta anak yatim, Melarikan diri dari perang jihad pada saat berperang, dan Menuduh wanita mukminat yang sopan (berkeluarga) dengan zina.

(Bukhari, Muslim).





Anas r.a. berkata: Ketika Nabi saw. ditanya tentang dosa-dosa besar, maka jawabnya:

Syirik mempersekutukan Allah, dan durhaka terhadap kedua ayah bunda, membunuh jiwa (manusia), dan saksi palsu.

(Bukhari, Muslim).

BAB: DOSA-DOSA BESAR

Abu Bakrah r.a. berkata: Nabi saw. bersabda:

Sukakah aku beritahukan kepadamu sebesar dosa-dosa yang besar?

Pertanyaan ini diulang tiga kali. Jawab sahabat: Baiklah ya Rasulullah. Maka sabda Nabi saw.:

Syirik mempersekutukan Allah, dan Durhaka terhadap kedua ayah bunda.

Nabi saw. tadinya menyandar tiba-tiba duduk dan bersabda:

Ingatlah, dan Kata-kata dusta, tipuan.

Lalu mengulang yang ketiga ini beberapa kali sehingga kami (sahabat) berkata: Semoga berhenti (diam).

(Bukhari, Muslim).

Yakni Nabi saw. benar-benar minta perhatian terhadap sesuatu yang biasa diremehkan oleh masyarakat, dan mungkin dianggap sepele / remeh.

BAB: SEBESAR-BESAR DOSA IALAH SYIRIK (MEMPERSEKUTUKAN ALLAH)

Abdullah bin Mas’ud r.a. berkata: Aku tanya kepada Nabi saw.: Apakah dosa yang terbesar di sisi Allah? JawabNabi saw.:

Jika engkau mengadakan sekutu bagi Allah padahal Dia lah yang menjadikan engkau.

Aku bertanya: Kemudian apakah? Jawab Nabi saw.:

Jika engkau membunuh anakmu khawatir makan bersamamu.

Aku bertanya: Kemudian apakah? Jawab Nabi saw.:

Berzina dengan istri tetanggamu.

(Bukhari, Muslim).

27 April 2010

BAB: IMAN ITU SEUTAMA-UTAMA AMAL

Abdullah bin Mas’ud r.a. berkata: Aku tanya kepada Nabi saw.:

Apakah amal yang lebih disukai Allah? Jawab Nabi saw.:


Shalat tepat pada waktunya.

Kemudian apakah? Jawab Nabi saw.:

Patuh taat kepada kedua orangtua.

Kemudian apakah? Jawab Nabi saw.:

Jihad fi sabilillah (berjuang untuk menegakkan agama Allah).

Ibn Mas’ud berkata: Demikian Rasulullah saw. menerangkan kepadaku, dan andaikan aku minta tambah tentu ditambah.

(Bukhari, Muslim).





Abu Dzar r.a. berkata: Aku tanya kepada Nabi saw.: Apakah amal yang utama? Jawabnya:


Iman pada Allah dan jihad fi sabilillah.

Lalu aku tanya: Memerdekakan budak mana yang lebih utama? Jawab Nabi saw.:

Yang lebih mahal harganya dan yang sangat disayang oleh pemiliknya.

Abu Dzar bertanya: Jika aku tidak dapat berbuat itu? Sabda Nabi saw.:

Membantu orang yang berbuat, atau membuatkan orang yang tunanetra (tidak dapat berbuat).

Bertanya: Jika tidak dapat? Jawab Nabi saw.:

Menjauhkan orang-orang dari kejahatan, maka itu sebagai shadaqah untuk dirimu.

(Bukhari, Muslim).

BAB: IMAN ITU SEUTAMA-UTAMA AMAL

Abu Hurairah r.a. berkata: Rasulullah saw. ditanya:

Apakah amal yang utama? Jawab Nabi saw.:

Iman kepada Allah dan Rasul-Nya.

Lalu ditanya: Kemudian apakah? Jawabnya:

Jihad berjuang fi sabilillah (untuk menegakkan agama Allah).

Ditanya: Kemudian apakah? Jawab Nabi saw.:

Haji yang mabrur (diliputi amal kebaikan).

(Bukhari, Muslim).

BAB: IMAN DAPAT BERKURANG KARENA KURANGNYA TAAT

Abu Said Al-Khudri r.a. berkata: Rasulullah saw. keluar ke mushala untuk shalat Idul Fitri atau Adha, maka ia berjalan ke bagian wanita dan bersabda:

Wahai kaum wanita bershadaqahlah kalian, sebab aku melihat kalian bagian terbanyak dalam neraka.

Mereka bertanya: Mengapakah ya Rasulullah? Jawab Nabi saw.:

Karena banyak mengomel (mencaci) dan melupakan kebaikan suami, tidak pernah aku melihat orang yang kurang akal dan agama, dapat menawan hati lelaki yang pandai selain kamu. Mereka bertanya: Apakah kekurangan agama dan akal kami ya Rasulullah? Sabda Nabi saw.:

Tidakkah persaksian wanita separo dari persaksian laki-laki?

Jawab mereka: Benar. Sabda Nabi saw.:

Itu tanda kekurangan akalnya. Tidakkah diwaktu haid seorang wanita tidak shalat dan puasa?

Jawab mereka: Benar. Maka sabda Nabi saw.:

Itu dari kekurangan agamanya.

(Bukhari, Muslim).

BAB: CINTA PADA SAHABAT ANSHAR TANDA BERIMAN

Al-Baraa’ r.a. berkata: Nabi saw. bersabda tentang sahabat Anshar :

tidak cinta pada mereka kecuali orang mukmin, dan tidak membenci mereka kecuali orang munafik, maka siapa yang cinta kepada mereka (Al-Anshar) Allah cinta kepadanya, dan siapa yang membenci mereka, Allah benci kepadanya.

(Bukhari, Muslim).

BAB: CINTA PADA SAHABAT ANSHAR TANDA BERIMAN

Anas r.a. berkata: Nabi saw. bersabda:

Tanda adanya iman itu cinta pada sahabat Anshar, dan tanda nifaq (munafik) itu benci pada sahabat Anshar.

(bukhari, Muslim).

BAB: KAFIRLAH ORANG-ORANG YANG BERKATA: HUJAN INI KARENA BINTANG

Zaid bin Khalid Al-Juhani r.a. berkata: Ketika Rasulullah saw. shalat subuh berjamaah dengan kami di Hudaibiyah, yang mana pada malamnya telah turun hujan, maka sesudah shalat Nabi saw. langsung menghadap kami dan bersabda:

Tahukah kamu apakah yang difirmankan Tuhanmu?

Jawab kami: Allahu warasuluhu a’lam (Allah dan Rasul-Nya yang lebih mengetahui). Maka sabda Nabi saw.:


Allah berfirman: Di waktu pagi hamba-Ku ada yang mukmin (percaya) kepada-Ku dan ada yang kafir. Adapun yang berkata: Hujan ini dengan karunia dan rahmat Allah, maka ia percaya kepada-Ku dan kafir terhadap bintang, adapun orang yang berkata: Hujan ini karena bintang ini dan bintang itu, maka kafir kepada-Ku dan percaya kepada bintang.

(Bukhari, Muslim).

BAB: JANGANLAH KALIAN KEMBALI KAFIR SEPENINGGALANKU, YANG SATU MEMENGGAL LEHER YANG LAIN

Ibn Umar r.a. berkata: Nabi saw. bersabda:

Awaslah/celakalah kalian, jangan sampai kembali menjadi kafir sepeninggalanku, yaitu yang satu memenggal leher yang lain.

(Bukhari, Muslim).

Yakni karena berebut dunia, kekayaan dan kedudukan.

BAB: JANGANLAH KALIAN KEMBALI KAFIR SEPENINGGALANKU, YANG SATU MEMENGGAL LEHER YANG LAIN

Jarir r.a. berkata: Ketika hajjatul wada’ Nabi saw. menyuruhnya supaya memanggil orang-orang untuk mendengarkan khotbah Nabi saw. Lalu Nabi saw. bersabda:

Janganlah kalian kembali sepeninggalanku menjadi kafir karena setengah kamu memenggal leher setengahnya.


(Bukhari, Muslim).

BAB: MEMAKI ORANG MUSLIM ITU FUSUQ DAN MEMERANGINYA BERARTI KUFUR

Abdullah bin Mas’ud r.a. berkata: Nabi saw. bersabda:

Memaki orang muslim itu fusuq, dan memeranginya berarti kufur.

(Bukhari, Muslim).

Fusuq berarti menyeleweng dari kebenaran agama, menyimpang dari garis. Kufur berarti ingkar.

BAB: IMAN ORANG YANG TIDAK MENGAKUI AYAHNYA, PADAHAL IA MENGETAHUI BENAR ITU AYAHNYA

Saad bin Abi Waqaash r.a. berkata: Aku telah mendengar Nabi saw. bersabda:

Siapa yang mengakui nasab yang bukan ayah kandungnya, sedang ia mengetahui, maka haram baginya masuk surga.

Hadits ini ketika diceritakan kepada Abu Bakar r.a., Abu Bakar r.a. berkata: Aku juga telah mendengar hadis itu dengan kedua telingaku, dan diingat oleh hatiku dari Rasulullah saw.

(Bukhari, Muslim).




Abu Hurairah r.a. berkata: Nabi saw. bersabda:

Jangan kalian mengabaikan ayah kandungmu, siapa yang tidak sudi bernasab pada ayah kandungnya, maka itu suatu kekufuran.

(Bukhari, Muslim).



Abu Dzar r.a. telah mendengar Rasulullah saw. bersabda:

Tiada seorang yang bernasab kepada orang yang bukan ayahnya padahal ia mengetahui bahwa itu bukan ayahnya, melainkan ia kafir. Dan siapa mengakui bernasab pada suatu kaum yang ia tidak bernasab kepada mereka, maka hendaklah menempatkan dirinya di dalam neraka.

(Bukhari, Muslim).

BAB: POKOK AGAMA NASIHAT

Jarir bin Abdullah r.a. berkata: Aku telah berbaiat kepada Nabi saw. untuk mendengar dan patuh taat, lalu dituntun oleh Nabi saw. untuk menyebut kalimat: Dalam apa yang dapat aku perbuat, dan nasihat baik terhadap tiap orang muslim.

(Bukhari, Muslim).

BAB: WAJIB BERIMAN PADA NABI MUHAMMAD SAW. SEBAGAI UTUSAN ALLAH BAGI SELURUH MANUSIA, DAN SYARIATNYA ME-MANSUKH-KAN SYARIAT SYARIAT SEBELUMNYA

Abu Hurairah r.a. berkata: Nabi saw. bersabda:

Tiada seorang nabi melainkan telah diberi mukjizat yang karenanya orang-orang percaya kepadanya. Mukjizat yang diberikan kepadaku berupa wahyu (Al-Quran) yang diturunkan kepadaku. Maka aku berharap semoga akulah yang terbanyak pengikutnya pada hari kiamat.

(Bukhari, Muslim)

Sebab Mukjizat Al-Quran akan tetap hingga hari kiamat.

Pengertian Mansukh : Pembatalan hukum yang ditetapkan terdahulu oleh hukum yang ditetapkan kemudian.

BAB: KETENANGAN HATI KARENA MELIHAT BUKTI NYATA

Abu Hurairah r.a. berkata: Rasulullah saw. bersabda:

Kami lebih layak untuk ragu daripada Nabi Ibrahim a.s., ketika Ia berkata: Ya Tuhan perlihatkan kepadaku bagaimana Engkau menghidupkan orang yang telah mati. Tuhan bertanya: Apakah engkau tidak percaya? Jawab Ibrahim a.s.: Benar aku telah percaya, tetapi supaya lebih tenteram hatiku. Dan semoga Allah merahmati Nabi Luth a.s. ketika akan berlindung kepada pelindung yang kuat. Dan andaikan aku tinggal dalam penjara, selama Nabi Yusuf dipenjara, niscaya segera aku sambut panggilan raja.

(Bukhari, Muslim).

Diriwayatkan: Rasul menanggapi begitu beruntungnya Nabi Ibrahim yg mendapat kesempatan untuk meyakinkan dirinya bahwa Allah memang ada, dengan diperlihatkan kepadanya burung mati yang bisa hidup lagi.

BAB: MENGAMBIL HATI ORANG YANG LEMAH IMAN

Saad bin Abi Waqash r.a. berkata: Rasulullah saw. memberi kepada beberapa orang, saat itu Saad sedang duduk melihat, maka Saad berkata: Ya Rasulullah, mengapakah Tuan tinggalkan si Fulan padahal aku tahu dia seorang mukmin. Nabi saw. bersabda:

Ataukah muslim.

Maka diamlah Saad sementara, kemudian mengulang pertanyaannya: Ya Rasulullah mengapakah Tuan tinggalkan Fulan, demi Allah aku tahu dia seorang mukmin. Nabi saw. bertanya:

Ataukah muslim?

Maka diamlah Saad sementara, lalu mengulang kembali pertanyaannya, dan Nabi juga mengulangi sabdanya. Kemudian Nabi saw. bersabda:

Ya Saad, ada kalanya aku memberi kepada seseorang, padahal orang yang lain itu lebih aku sayang, karena khawatir kalau ia terjerumus ke dalam api neraka.

(Bukhari, Muslim).

Yakni khawatir jika yang lemah iman itu tidak diberi lalu ia mencela Nabi saw. sehingga menyebabkan ia masuk ke dalam neraka.

BAB: BOLEH MERAHASIAKAN IMANNYA BAGI ORANG YANG TAKUT

Hudzaifah r.a. berkata: Nabi saw. bersabda:

Catatkanlah untukku nama orang-orang yang telah masuk Islam. Maka kami catat seribu lima ratus orang. Dan kami berkata: Apakah Tuan khawatir terhadap kami padahal kini sudah seribu lima ratus orang? Kemudian nyata kami telah diuji dengan bala' ketakutan sehingga ada kalanya orang shalat sendirian karena takut.

(Bukhari, Muslim).

BAB: ISLAM PADA MULANYA ASING DAN AKAN KEMBALI ASING. DAN IMAN AKAN KEMBALI KE KOTA MADINAH SEBAGAIMANA ULAR KEMBALI KE LUBANGNYA

Abu Hurairah r.a. berkata: Rasulullah saw. bersabda:

Sesungguhnya iman itu akan kembali berkumpul di Madinah sebagaimana ular kembali ke dalam lubangnya.

(Bukhari, Muslim).

BAB: ISLAM PADA MULANYA ASING DAN AKAN KEMBALI ASING. DAN IMAN AKAN KEMBALI KE KOTA MADINAH SEBAGAIMANA ULAR KEMBALI KE LUBANGNYA

Hudzaifah r.a. berkata: Ketika kami duduk di majelis

Umar r.a. tiba-tiba ia bertanya: Siapakah diantara kalian ingat sabda Nabi saw. mengenai fitnah?

Jawabku: Aku.

Umar r.a.: berkata: Engkaulah yang berani menerangkannya.

Lalu aku berkata: Fitnah (ujian/bala') yang menimpa seseorang pada keluarga, harta dan anak-anaknya atau tetangganya dapat tertebus oleh shalat, puasa, shadaqah dan amar makruf nahi munkar.

Umar r.a. berkata: Bukan itu yang aku tanyakan, tetapi fitnah yang besar bagaikan gelombang air laut.

Jawabku: Engkau tidak usah khawatir ya amirul mukminin, diantaramu dengan fitnah itu ada dinding pintu yang masih tertutup.

Umar r.a. bertanya: Apakah pintu itu akan dibuka atau dipecah?

Jawabku: Dipecah.

Umar r.a. berkata: Jika demikian maka tidak akan dapat ditutup untuk selamanya.

Kami bertanya kepada Hudzaifah: Apakah Umar mengetahui siapakah pintu itu?

Jawab Hudzaifah: Ya.

Sebagaimana mengetahui bahwa sebelum esok hari, ada ini malam. Sungguh aku telah menerangkan padanya hadis.
Kami merasa gentar untuk bertanya kepada Hudzaifah, maka kami menyuruh Masruq menanyakan siapakah pintu itu?

Jawab Hudzaifah r.a.: Pintu itu ialah Umar r.a.

(Bukhari, Muslim).

BAB: NIAT AKAN BERBUAT KEBAIKAN DICATAT BAIK, DAN NIAT AKAN BERBUAT DOSA TIDAK DICATAT APA-APA

Abu Hurairah r.a. berkata: Rasulullah saw. bersabda:

Jika seorang berbuat baik dalam Islamnya maka tiap kebaikan yang diamalkannya dicatat sepuluh kali lipat sehingga tujuh ratus, dan tiap dosa yang dilakukannya hanya dicatat satu.

(Bukhari, Muslim).

BAB: NIAT AKAN BERBUAT KEBAIKAN DICATAT BAIK, DAN NIAT AKAN BERBUAT DOSA TIDAK DICATAT APA-APA

Ibu Abbas r.a. berkata: Nabi saw. dari apa yang diriwayatkan dari Allah azza wa jalla, bersabda:

Sesungguhnya Allah menetapkan kebaikan dan keburukan kemudian menjelaskan keduanya, maka siapa yang niat akan berbuat kebaikan (kebaikan) lalu tidak dikerjakannya dicatat untuknya satu kebaikan, dan bila dikerjakannya dicatat oleh Allah sepuluh kebaikan, dapat bertambah hingga tujuh ratus kali, dan dapat berlipat lebih dari itu. Sebaliknya, jika niat akan berbuat keburukan (dosa) lalu tidak dikerjakan, dicatat untuknya satu kebaikan yang cukup (sempurna), dan bila niat lalu dilaksanakan maka dicatat satu dosa.


(Bukhari, Muslim).

[SN] Al-Hadith : Dikasihi Allah, dikasihi manusia

Dari Abu Abbas, Sahl bin Saad As-Sa'idd r.a, berkata : " Telah datang seorang lelaki kepada Rasulullah SAW dan bertanya : ' Ya Rasulullah, tunjukkan aku suatu amalan, sekiranya aku buat, nescaya aku dicintai oleh Allah dan orang ramai. ' Maka dijawab Nabi :

' Hendaklah zahid di dunia, nescaya engkau dicintai oleh Allah dan engkau zahid pada apa yang ada di sisi manusia, maka nescaya engkau dicintai oleh orang ramai. '


(Riwayat Ibnu Majah dan lain-lain dengan sanad yang baik)

Al-Hadith : Sengaja Diamkan ..

Daripada Abu Tha'labah al-Khusyanie Jurthum ibn Nasyer r.a. daripada Rasulullah SAW telah bersabda:

Sesungguhnya Allah Ta'ala telah memfardhukan beberapa fardhu maka janganlah kamu sia-siakan, Dia telah menentukan beberapa hudud (batasan), maka janganlah kamu melampauinya, Dia telah mengharamkan segala sesuatu, maka janganlah kamu mencabulinya dan Dia diamkan segala sesuatu sebagai rahmat bagi kamu bukan kerana lupa, maka janganlah kamu cuba menyelidikinya.

(Riwayat Daruqutni dan lain-lain)

BAB: BISIKAN RAGU DALAM IMAN DAN CARA MENGELAKNYA

Abu Hurairah r.a. berkata: Rasulullah saw. bersabda:

Setan datang pada tiap orang dan bertanya (berbisik): Siapakah yang menjadikan ini? Siapakah yang menjadikan itu? Sehingga bertanya: Siapakah yang menjadikan Tuhanmu? Apabila sampai di sini, maka hendaklah membaca: A'udzubillahi minasysyaihtanirrajim, dan menghentikan suara bisikan itu. (Yakni tidak melayaninya).

(Bukhari, Muslim).

13 April 2010

Perumpamaan petunjuk dan ilmu pengetahuan

Dari Abu Musa r.a katanya, Nabi s.a.w bersabda:

”Perumpamaan petunjuk dan ilmu pengetahuan yang Allah mengutuskan aku untuk menyampaikannya seperti hujan lebat jatuh ke bumi. Bumi itu ada yang subur menghisap air, menumbuhkan tumbuh-tumbuhan dan rumput-rumput yang banyak. Ada pula yang keras, tidak menghisap air sehingga tergenang. Maka Allah memberi manfaat dengan ia kepada manusia. Mereka dapat minum dan memberi minum (binatang ternak dan sebagainya), dan untuk bercucuk tanam. Dan ada pula hujan yang jatuh ke bahagian lain iaitu di atas tanah yang tidak menggenangkan air dan tidak pula menumbuhkan rumput. Begitulah perumpamaan orang yang belajar agama yang mahu memanfaatkan apa yang aku disuruh Allah menyampaikannya, dipelajarinya dan diajarkannya. Dan begitu pula perumpamaan orang yang tidak mahu memikirkan dan mengambil peduli dengan petunjuk Allah yang aku diutus untuk menyampaikannya.”

(Bukhari)

BISIKAN RAGU DALAM IMAN DAN CARA MENGELAKNYA

Abu Hurairah r.a. berkata: Rasulullah saw. bersabda:

Setan datang pada tiap orang dan bertanya (berbisik): Siapakah yang menjadikan ini? Siapakah yang menjadikan itu? Sehingga bertanya: Siapakah yang menjadikan Tuhanmu? Apabila sampai di sini, maka hendaklah membaca: A'udzubillahi minasysyaihtanirrajim, dan menghentikan suara bisikan itu. (Yakni tidak melayaninya).


(Bukhari, Muslim).

07 April 2010

Jaga Lidah

Daripada Muaz bin Jabal r.a, berkata : " Khabarkan kepadaku suatu amalan yang membolehkan aku masuk ke dalam syurga dan menjauhkan aku dari neraka. "

Jawab Nabi SAW :


" Sebenarnya engkau telah bertanya suatu pekara yang besar, dan sesungguhnya amat mudah sekali bagi sesiapa yang dimudahkan oleh Allah Ta'ala, iaitu : Hendaklah engkau menyembah Allah dan tidak menyekutukanNya dengan suatu yang lain. Engkau mendirikan sembahyang, mengeluarkan zakat, berpuasa sebulan Ramadhan dan mengerjakan haji ke Baitullah. "

Kemudian Nabi bersabda lagi :

" Mahukah engkau aku khabarkan pokok amalan, tiangnya dan kemuncaknya? "

Aku menjawab : " Mahu, ya Rasulullah . " Sabda baginda :

" Pokok amalan ialah Islam, tiangnya ialah sembahyang dan kemuncaknya ialah jihad. "

Kemudian Nabi bersabda lagi :

" Mahukah engkau aku khabarkan kunci kepada semua pekara ini ?"

Aku menjawab : " Mahu, ya Rasulullah. " Lalu baginda memegang lidahnya seraya berkata:

" Awas, jaga ini baik-baik. "

Aku bertanya : " Ya Rasulullah, adakah kami akan dituntut kerana berkata dengannya ?"
Baginda lalu menjawab :


" Dan tidak akan dicampakkan manusia ke atas muka mereka atau batang hidung mereka ke dalam neraka, melainkan hasil tutur bicara mereka. "

(Riwayat Tirmizi)

06 April 2010

Pahala sebanyak pahala orang yang memerdekakan empat orang keturunan Ismail

Dari Amru bin Maimun r.a., dari Rasulullah SAW sabdanya:

“Siapa membaca: ‘Laa ilaaha illallaahu wahdahu laa syariikalah, lahul mulku wa lahul hamdu, wa huwa alaa kulli syain qadiir’ sebanyak sepuluh kali, maka dia beroleh pahala sebanyak pahala orang yang memerdekakan empat orang keturunan Ismail.”


(Sahih Muslim dalam Bab - Zikir, Doa, Taubat, Istighfar No Hadis – 2315)

Zikir yang boleh dijadikan amalan

Dari Abu Hurairah r.a., katanya Rasulullah SAW bersabda,

“Siapa membaca kalimat tahlil: ‘Laa ilaaha ilallahu wahdahu laa syariikalah, lahul mulku walahul hamdu wa huwa alaa kulli syai-in qadiir’ sebanyak seratus kali dalam sehari, maka dia beroleh pahala sebanyak pahala memerdekakan sepuluh orang budak dan dicatat untuknya seratus kebajikan, serta dihapus daripadanya seratus kesalahan (dosa), dan pada hari itu dia terpelihara dari godaan syaitan sampai ke petang. Dan tidak seorang pun yang melebihi amalnya kecuali orang yang membacanya lebih banyak dari seratus kali. dan siapa membaca: ‘Subhanallaahi wa bihamdih’ sebanyak seratus kali dalam sehari, dihapus segala kesalahannya walaupun sebanyak buih di lautan.”

(Sahih Muslim dalam Bab - Zikir, Doa, Taubat , Istighfar No Hadis – 2313)

Anak-anak kunci Syurga

Muaaz bin Jabal Radiallahuanhu meriwayatkan bahawa Rasulullah Sallallahu Alaihi Wasallam bersabda yang maksudnya :

Anak-anak kunci Syurga ialah mengakui kalimah Lailahaillallah

(Hadis riwayat Al-Imam Ahmad).

Amalan zikir tersebut mendapat timbangan yang lebih berat dari amalan-amalan yang lain

Dari Abi Abas Radiallahuanhuma bahawa Rasulullah Sallallahu Alaihi Wasallam bersabda yang bermaksud :

"Demi yang diriku di tangan-Nya, jika sekiranya segala langit dan bumi dan siapa yang ada padanya dan apa-apa yang ada di antaranya dan apa-apa yang ada dibawahnya diletakkan di sebelah dacing dan kalimah Lailahaillallah di sebelah yang lain, maka dacing kalimah (Lailahaillallah) itulah yang lebih berat".

(Hadis riwayat Al-Imam At-Tabarani).

Haramlah ke atasnya Neraka Jahanam

Dari Umar Radiallahuanhu meriwayatkan bahawa beliau mendengar Rasulullah Sallallahu Alaihi Wasallam bersabda yang maksudnya :

"Aku mengetahui satu kalimah yang tidaklah seorang hamba pun yang mengucapkannya dan membenarkannya dengan hati kemudian ia mati dengannya melainkan haramlah ke atasnya Neraka Jahanam. Kalimah itu Lailahaillallah".

(Hadis riwayat Al-Imam Al-Hakim).

Mengucapkan Lailahaillallah dengan ikhlas

Dari Zaid bin Arqam Radiallahuanhu meriwayatkan bahawa Rasulullah Sallallahu Alaihi Wasallam bersabda yang maksudnya :

"Barangsiapa yang mengucapkan Lailahaillallah dengan ikhlas, dia akan dimasukkan ke dalam Syurga. Lalu ditanya kepada Baginda : Bagaimanakah yang dimaksudkan dengan ikhlas itu? Rasulullah Sallallahu Alaihi Wasallam bersabda : Ikhlas itu ialah yang mencegah dari melakukan perbuatan-perbuatan yang haram".

(Hadis riwayat Al-Imam At-Tabarani).

Mencapai kebahagiaan dan keuntungan

"Dari Abu Hurairah Radiallahuanhu, ia berkata : Telah bersabda Rasulullah Sallallahu Alaihi Wasallam :

Yang akan mencapai kebahagiaan dan keuntungan melalui syafaatku ialah orang yang mengucap kalimah Lailahaillallah dengan hati yang ikhlas".

(Riwayat Al-Imam Al-Bukhari)

Zikir yang paling mulia

Rasulullah Sallallahu Alaihi Wasallam bersabda yang maksudnya :

"Dari Jabir bin Abdillah ia berkata : Aku mendengar Rasulullah Sallallahu Alaihi Wasallam bersabda :


Zikir yang paling mulia ialah Lailahaillallah dan doa yang paling baik ialah Alhamdulillah".

(Riwayat Al-Imam Ibnu Majah).

31 Mac 2010

amal yang utama

Abu Hurairah r.a. berkata: Rasulullah saw. ditanya: Apakah amal yang utama? Jawab Nabi saw.:

Iman kepada Allah dan Rasul-Nya.

Lalu ditanya: Kemudian apakah? Jawabnya:

Jihad berjuang fi sabilillah (untuk menegakkan agama Allah).

Ditanya: Kemudian apakah? Jawab Nabi saw.:

Haji yang mabrur (diliputi amal kebaikan).

(Bukhari, Muslim).

Allah Berkuasa Makhluk Tidak Berkuasa

Zaid bin Khalid Al-Juhani r.a. berkata: Ketika Rasulullah saw. shalat subuh berjamaah dengan kami di Hudaibiyah, yang mana pada malamnya telah turun hujan, maka sesudah shalat Nabi saw. langsung menghadap kami dan bersabda:

Tahukah kamu apakah yang difirmankan Tuhanmu?

Jawab kami: Allahu warasuluhu a’lam (Allah dan Rasul-Nya yang lebih mengetahui). Maka sabda Nabi saw.:

Allah berfirman: Di waktu pagi hamba-Ku ada yang mukmin (percaya) kepada-Ku dan ada yang kafir. Adapun yang berkata: Hujan ini dengan karunia dan rahmat Allah, maka ia percaya kepada-Ku dan kafir terhadap bintang, adapun orang yang berkata: Hujan ini karena bintang ini dan bintang itu, maka kafir kepada-Ku dan percaya kepada bintang.

(Bukhari, Muslim).

jangan sampai kembali menjadi kafir

Ibn Umar r.a. berkata: Nabi saw. bersabda:

Awaslah/celakalah kalian, jangan sampai kembali menjadi kafir sepeninggalanku, yaitu yang satu memenggal leher yang lain.

(Bukhari, Muslim).

Yakni karena berebut dunia, kekayaan dan kedudukan.

Khutbah Nabi s.a.w

Jarir r.a. berkata: Ketika hajjatul wada’ Nabi saw. menyuruhnya supaya memanggil orang-orang untuk mendengarkan khotbah Nabi saw. Lalu Nabi saw. bersabda:

Janganlah kalian kembali sepeninggalanku menjadi kafir karena setengah kamu memenggal leher setengahnya.

(Bukhari, Muslim).

Memaki dan memerangi orang muslim

Abdullah bin Mas’ud r.a. berkata: Nabi saw. bersabda:

Memaki orang muslim itu fusuq, dan memeranginya berarti kufur.

(Bukhari, Muslim).

Fusuq berarti menyeleweng dari kebenaran agama, menyimpang dari garis. Kufur berarti ingkar.
Abu Hurairah r.a. berkata: Nabi saw. bersabda:

Tanda seorang munafik itu tiga:

1. Jika berkata-kata dusta,
2. jika berjanji menyalahi janji,
3. jika diamanati khianat.


(Bukhari, Muslim).

*Dalam riwayat Muslim ada tambahan: Walaupun ia shalat, puasa dan mengaku muslim.

4 Perlakuan Orang Munafik

Abdullah bin Amr r.a. berkata: Nabi saw. bersabda:

Empat sifat siapa yang melakukannya menjadi munafik sepenuhnya, dan siapa yang melakukan sebagian, berarti ada padanya sebagian dari nifaq hingga meninggalnya, yaitu:

1. Jika diamanati (dipercaya) khianat,
2. jika berkata-kata dusta,
3. jika berjanji menyalahi,
4. jika bertengkar curang.


(Bukhari, Muslim).

IMAN MENGHALANG MAKSIAT

Abu Hurairah r.a. berkata: Nabi saw. bersabda:

Tidak akan berzina seorang pelacur di waktu berzina jika ia sedang beriman. Dan tidak akan minum khamr di waktu minum jika ia sedang beriman. Dan tidak akan mencuri di waktu mencuri jika ia sedang beriman. Di lain riwayat: Dan tidak akan merampas rampasan yang berharga sehingga orang-orang membelalakan mata kepadanya, ketika merampas jika ia sedang beriman.

(Bukhari, Muslim)

PERBEZAAN TINGKAT IMAN

Uqbah bin Amr (Abu Mas’ud) r.a. berkata: Rasulullah saw. bersabda:

Iman itu di sini, sambil menunjuk ke arah negeri Yaman, sedang keras hati dan kekejaman itu ada pada hartawan ternak yang selalu di belakang ekor unta, di tempat keluar tanduk setan di suku Rabi’ah dan Mudhar.

(Bukhari, Muslim).

Beriman Kepada Allah dan hari kemudian

Abu Syurai Al-Adawy r.a. berkata: Telah mendengar kedua telingaku, juga telah melihat kedua mataku ketika Nabi saw. bersabda:

Siapa yang beriman kepada Allah dan hari kemudian, maka harus menghormati tetangganya. Dan siapa yang beriman kepada Allah dan hari kemudian maka harus menghormati tamunya ja’izahnya. Sahabat bertanya: Apakah ja’izahnya itu ya Rasulullah? Jawab Nabi saw.: Ja’izahnya itu ialah hidangan jamuan pada hari pertama (sehari semalam). Dan hidangan dhiyafah (tamu) itu hingga tiga hari, dan selebihnya dari itu, maka dianggap shadaqah. Dan siapa yang beriman kepada Allah dan hari kemudian, maka harus berkata baik atau diam.

(bukhari, Muslim).

TERMASUK DALAM IMAN, BERSIKAP BAIK PADA TETANGGA, MENGHORMATI TAMU DAN SELALU DIAM KECUALI DALAM KEBAIKAN

Abu Hurairah r.a. berkata: Rasulullah saw. bersabda:

Siapa yang percaya (beriman) kepada Allah dan hari kemudian, maka jangan mengganggu tetangganya. Dan siapa yang beriman kepada Allah dan hari kemudian, maka harus menghormati (menjamu) tamunya. Dan siapa yang beriman kepada Allah dan hari kemudian maka hendaknya berkata baik atau diam.

(Bukhari, Muslim).

Kesempurnaan Iman 2

Anas r.a. berkata: Nabi saw. bersabda:

Tidak sempurna iman seseorang sehingga ia suka untuk saudaranya (sesama muslim) apa yang ia suka untuk dirinya sendiri.


(Bukhari, Muslim).

Kesempurnaan Iman

Anas r.a. berkata: Nabi saw. bersabda:

Tiada sempurna iman seseorang sehingga ia cinta kepadaku melebihi dari anak, ayah kandungnya dan semua manusia.

(Bukhari, Muslim)

30 Mac 2010

harus menghormati tetangga

Abu Syurai Al-Adawy r.a. berkata: Telah mendengar kedua telingaku, juga telah melihat kedua mataku ketika Nabi saw. bersabda:

Siapa yang beriman kepada Allah dan hari kemudian, maka harus menghormati tetangganya. Dan siapa yang beriman kepada Allah dan hari kemudian maka harus menghormati tamunya ja’izahnya.

Sahabat bertanya: Apakah ja’izahnya itu ya Rasulullah? Jawab Nabi saw.:

Ja’izahnya itu ialah hidangan jamuan pada hari pertama (sehari semalam). Dan hidangan dhiyafah (tamu) itu hingga tiga hari, dan selebihnya dari itu, maka dianggap shadaqah. Dan siapa yang beriman kepada Allah dan hari kemudian, maka harus berkata baik atau diam.

(bukhari, Muslim).

27 Mac 2010

SIFAT-SIFAT UNTUK MENCAPAI KELEZATAN IMAN

Anas r.a. berkata: Nabi saw. bersabda:

Tiga sifat, siapa melakukannya pasti dapat merasakan manisnya iman:
1. Cinta kepada Allah dan Rasulullah melebihi dari cintanya kepada yang lainnya.
2. Cinta kepada sesama manusia semata-mata karena Allah.
3. Enggan (tidak suka) kembali kepada kekafiran sebagaimana enggan (tidak suka) dimasukkan ke dalam api neraka.


(Bukhari, Muslim).

utama dalam Islam

Abu Musa r.a. berkata: Sahabat bertanya: Ya Rasulullah apakah yang utama dalam Islam? Jawab Nabi saw.:

Orang yang dapat menyelamatkan semua orang Islam (muslim) dari gangguan lidah dan tangannya.

(Bukhari, Muslim).

baik dalam Islam

Abdullah bin Amr r.a. berkata: Seorang bertanya kepada Nabi saw.: Apakah yang baik dalam Islam? Jawab Nabi saw.:

Memberi makan, dan memberi salam pada orang yang engkau kenal atau tidak engkau kenal.

(Bukhari, Muslim).

21 Mac 2010

Al-Hadith : Setiap Masa ...

Daripada Aisyah r.a., katanya:

"Rasulullah s.a.w. itu berzikir kepada Allah dalam segala keadaannya."

(Riwayat Muslim)

Al-Hadith : Cara Orang Yang "Tiada" Bersedekah

Dari Abu Dzar Al-Ghafiri r.a jua, bahawasanya segolongan manusia dari sahabat-sahabat Rasulullah SAW, bertanya kepada Nabi SAW : " Wahai Rasulullah ! Orang-orang kaya telah lebih banyak mendapat pahala. Mereka sembahyang sebagaimana kami sembahyang, berpuasa sebagaimana kami berpuasa dan mereka bersedekah pula dengan harta kekayaan mereka yang lebih itu."

Bersabda Nabi SAW :


" Bukankah Tuhan telah menunjukkan kamu cara-cara bagaimana kamu boleh bersedekah ? Sesungguhnya dengan tiap-tiap tasbih itu sedekah, dan tiap-tiap takbir itu sedekah, dan tiap-tiap tahlil itu sedekah, dan pada tiap-tiap tahmid itu sedekah dan pada tiap-tiap tahli itu sedekah, dan menyuruh berbuat kebaikan itu sedekah dan melarang membuat kejahatan itu sedekah, dan persetubuhan sesaorang dengan isteri juga sedekah. "

Bertanya para sahabat : " Ya Rasulullah ! Adakah sesaorang kami yang memuaskan syahwat dengan isterinya mendapat pahala juga ? " Bersabda Rasulullah SAW :

" Apakah pendapat kamu sekiranya sesaorang itu melepaskan syahwatnya pada yang haram, adakah dosa atasnya ? Demikianlah pula, jika ia melepaskan syahwatnya pada yang halal, adalah baginya pahala. " .


(Riwayat Muslim)

Al-Hadith : Amende sedekah tu?

Daripada Abu Hurairah r.a : Bahawa Nabi SAW telah bersabda :

" Setiap anggota manusia harus membuat sedekah setiap hari apabila matahari terbit. Engkau mendamaikan antara dua orang adalah sedekah. Dan engkau menolong sesaorang menaiki tunggangannya atau pun engkau menolong mengangkat baginya barang-barang ke atas tunggangnya adalah sedekah, dan perkataan yang baik itu sedekah. Dan pada tiap-tiap langkah menuju ke tempat sembahyang adalah sedekah. Dan engkau menjauhkan bahaya dari jalan laluan juga menjadi sedekah. "

(Riwayat Bukhari & Muslim)

Al-Hadith : Kebaikkan vs Dosa

Daripada An-Nawwas bin Sim'an r.a, dari Nabi SAW yang bersabda :

"Kebajikan itu adalah budi pekerti yang baik. Dan dosa pula adalah apa yang tersimpul di dalam diri engkau dan engkau benci bahawa ia diketahui manusia mengenainya".

(Riwayat Muslim)

16 Mac 2010

Al-Hadith : Allah Merasa Bangga

Daripada Abu Said al-Khudri r.a., katanya: "Mu'awiyah r.a. keluar menuju suatu golongan yang berhimpun dalam masjid, lalu ia berkata,"Apakah yang menyebabkan engkau semua duduk ini?"

Orang-orang menjawab,"Kami duduk untuk berzikir kepada Allah."

Ia berkata lagi, "Apakah, demi Allah, tidak ada yang menyebabkan engkau semua duduk ini melainkan karena berzikir kepada Allah saja?"

Mereka menjawab, "Ya, tidak ada yang menyebabkan kita semua duduk ini, kecuali untuk itu."

Mu'awiyah lalu berkata: "Sebenarnya saya bukannya meminta sumpah dari engkau semua itu karena sesuatu dugaan yang meragukan terhadap dirimu semua dan tiada seorang pun yang sebagaimana kedudukan saya ini dari Rasulullah s.a.w. yang lebih sedikit hadisnya daripada saya sendiri.

Sesungguhnya Rasulullah s.a.w. pada suatu ketika keluar menuju suatu golongan yang berhimpun dari kalangan sahabat-sahabatnya, lalu beliau s.a.w. bersabda,


"Apakah yang menyebabkan engkau semua duduk ini?"

Para sahabat menjawab, "Kita duduk untuk berzikir kepada Allah, juga memuji padaNya karena telah menunjukkan kita semua kepada Agama Islam dan mengaruniakan kenikmatan Islam itu pada kita."

Beliau s.a.w. bersabda lagi,


"Apakah, demi Allah, tidak menyebabkan engkau semua duduk ini melainkan karena itu?"

Sesungguhnya saya bukannya meminta sumpah dari engkau semua itu karena sesuatu dugaan yang meragukan terhadap dirimu semua, tetapi Jibril datang padaku dan memberitahukan bahwasanya Allah merasa bangga dengan kamu kepada malaikat - yakni kebanggaanNya itu ditunjukkan kepada para malaikat."


(Riwayat Muslim)

Al-Hadith : Subhanallah wa bihamdi

Daripada Abu Hurairah r.a., katanya: "Rasulullah s.a.w. bersabda:

"Barangsiapa yang mengucapkan ketika pagi dan petang: Subhanallah wa bihamdi, seratus kali, maka tidak akan datang seseorang pun besok pada hari kiamat yang keadaannya lebih utama dari apa yang dikerjakannya, kecuali seseorang yang mengucapkan seperti apa yang diucapkan olehnya itu atau menambahkan dari ucapannya tadi."

(Riwayat Muslim)

Al-Hadith : Tips Elak Daripada Disengat

Daripada Abu Hurairah r.a. pula, katanya: "Ada seorang lelaki datang kepada Nabi s.a.w. lalu berkata: "Ya Rasulullah, ada sesuatu yang saya bertemu dengannya, iaitu seekor kala, lalu menyengat pada saya tadi malam."

Rasulullah s.a.w. bersabda:


"Andaikata engkau mengucapkan ketika engkau berada di waktu petang, iaitu: "A'udzu bikalimatilahit tammati min syarri ma khalaq (Saya mohon perlindungan dengan kalimat-kalimat Allah yang sempurna dari apa saja yang diciptakan olehNya), nescayalah binatang itu tidak akan membahayakan padamu."

(Riwayat Muslim)

Al-Hadith : Segalanya Bermula Dengan Niat

Daripada Amiril Mukminin Abu Hafs Umar Ibn Khattab r.a., katanya "Aku dengar Rasulullah s.a.w. bersabda,

hanya segala amal itu dengan niat dan hanya bagi setiap orang apa yang dia niatkan. Maka sesiapa yang hijrahnya kepada Allah dan RasulNya, maka hijrahnya kepada Allah dan RasulNya. Dan sesiapa hijrahnya kepada dunia yang akan diperolehinya atau perempuan yang ingin dinikahinya, maka hijrahnya kepada akan yang ia inginkan."

(Riwayat Bukhari dan Muslim)

Al-Hadith : Tentang Islam

Hadis Abu Hurairah r.a katanya:
Pada suatu hari, ketika Rasulullah s.a.w berada bersama kaum Muslimin, datang seorang lelaki kemudian bertanya kepada baginda: Wahai Rasulullah! Apakah yang dimaksudkan dengan Iman?

Lalu baginda bersabda:


Kamu hendaklah percaya iaitu beriman kepada Allah, para Malaikat, semua Kitab yang diturunkan, hari pertemuan dengan-Nya, para Rasul dan percaya kepada Hari Kebangkitan.

Lelaki itu bertanya lagi: Wahai Rasulullah! Apakah pula yang dimaksudkan dengan Islam?

Baginda bersabda:

Islam ialah mengabdikan diri kepada Allah dan tidak menyekutukan- Nya dengan perkara lain, mendirikan sembahyang yang telah difardukan, mengeluarkan Zakat yang diwajibkan dan berpuasa pada bulan Ramadan.

Kemudian lelaki tersebut bertanya lagi: Wahai Rasulullah! Apakah makna Ihsan?

Rasulullah s.a.w bersabda:


Engkau hendaklah beribadat kepada Allah seolah-olah engkau melihat-Nya, sekiranya engkau tidak melihat-Nya, maka ketahuilah bahawa Dia sentiasa memerhatikanmu.

Lelaki tersebut bertanya lagi: Wahai Rasulullah!

Bilakah Hari Kiamat akan berlaku? Rasulullah s.a.w bersabda:



Sememangnya orang yang bertanyakannya lebih mengetahui dariku. Walau bagaimanapun aku akan ceritakan kepadamu mengenai tanda-tandanya. Apabila seseorang hamba melahirkan majikannya maka itu adalah sebahagian dari tandanya. Seterusnya apabila seorang miskin menjadi pemimpin masyarakat, itu juga sebahagian dari tandanya. Selain dari itu apabila masyarakat yang pada asalnya penggembala kambing mampu bersaing dalam menghiasi bangunan-bangunan mereka, maka itu juga dikira tanda akan berlakunya Kiamat. Hanya lima perkara itulah sahaja sebahagian dari tanda-tanda yang diketahui dan selain dari itu Allah sahaja Yang Maha Mengetahuinya.

Kemudian Rasulullah s.a.w membaca Surah Luqman ayat 34 Yang bermaksud:

Sesungguhnya Allah lebih mengetahui bilakah akan berlaku Hari Kiamat, di samping itu Dialah juga yang menurunkan hujan dan mengetahui apa yang ada di dalam rahim ibu yang mengandung. Tiada seorang pun yang mengetahui apakah yang akan diusahakannya pada keesokan hari iaitu samada baik atau jahat dan tiada seorang pun yang mengetahui di manakah dia akan menemui ajalnya. Sesungguhnya Allah Maha Mengetahui lagi Amat Meliputi pengetahuan- Nya.

Kemudian lelaki tersebut beredar dari situ. Rasulullah s.a.w terus bersabda kepada sahabatnya:

Sila panggil orang itu kembali. Lalu para sahabat berkejar ke arah lelaki tersebut untuk memanggilnya kembali tetapi mereka dapati lelaki tersebut telah hilang. Lantas Rasulullah s.a.w bersabda: Lelaki tadi ialah Jibril a.s. Kedatangannya adalah untuk mengajar manusia tentang agama mereka.


(Riwayat Bukhari dan Muslim)

Al-Hadith : Rukun Islam

Daripada Abu Abdul Rahman Abdullah Ibnu Umar r.a. katanya, "aku dengar Rasulullah s.a.w. bersabda,

dirikan Islam atas lima (rukun), syahadah (pengakuan) bahawa tiada tuhan melainkan Allah dan bahawasanya Muhammad itu Rasulullah dan mendirikan sembahyang dan mengeluarkan zakat dan mengerjakan haji di Baitullah dan puasa di bulan Ramadhan.

(RIwayat Bukhari dan Muslim)

Al-Hadith : Contoh Ahli Syurga

Hadis Abu Hurairah r.a:
Seorang lelaki kampung telah datang menghadap Rasulullah s.a.w lalu berkata: Wahai Rasulullah, tunjukkanlah kepadaku suatu amalan yang membolehkan aku memasuki Syurga.

Rasulullah s.a.w bersabda:


Engkau hendaklah mengabdikan diri kepada Allah, jangan menyekutukannya dengan sesuatu, dirikanlah sembahyang sebagaimana yang difardukan dan keluarkanlah zakat yang diwajibkan serta berpuasa pada bulan Ramadan.

Lalu orang itu berkata: Demi Allah yang berkuasa ke atas diriku, aku tidak akan menambah atau menguranginya sama sekali apa yang telah dijelaskan kepadaku.

Setelah orang itu beredar Rasulullah s.a.w pun bersabda: Sesiapa yang ingin melihat ahli Syurga maka lihatlah kepada lelaki ini.


(Riwayat Muslim)

Al-Hadith : Syurga atau Neraka?

Hadis Abdullah bin Mas'ud r.a katanya:
Rasulullah s.a.w seorang yang benar serta dipercayai bersabda:


Kejadian seseorang itu dikumpulkan di dalam perut ibunya selama empat puluh hari. Sebaik sahaja genap empat puluh hari kali kedua terbentuklah segumpal darah beku. Manakala genap empat puluh hari kali ketiga bertukar pula menjadi seketul daging. Kemudian Allah s.w.t mengutuskan malaikat untuk meniupkan roh serta memerintahkan supaya menulis empat perkara iaitu ditentukan rezeki, tempoh kematian, amalan serta nasibnya samada mendapat kecelakaan atau kebahagiaan.

Maha suci Allah s.w.t di mana tiada tuhan selain-Nya. Seandainya seseorang itu melakukan amalan sebagaimana yang dilakukan oleh penghuni Syurga sehinggalah kehidupannya hanya tinggal sehasta dari tempoh kematiannya, tetapi disebabkan ketentuan takdir nescaya dia akan bertukar dengan melakukan amalan sebagaimana yang dilakukan oleh penghuni Neraka sehinggalah dia memasukinya. Begitu juga dengan mereka yang melakukan amalan ahli Neraka, tetapi disebabkan oleh ketentuan takdir nescaya dia akan bertukar dengan melakukan amalan sebagaimana yang dilakukan oleh penghuni Syurga sehinggalah dia memasukinya.


(Riwayat Muslim)

Al-Hadith : Yang tengah-tengah

Hadis Nukman bin Basyir r.a katanya:
Aku mendengar Rasulullah s.a.w bersabda,


sambil Nukman memegang kedua belah telinganya: Sesungguhnya perkara halal itu jelas dan perkara haram itu pun jelas. Manakala di antara kedua-duanya terdapat perkara-perkara syubhat yang tidak diketahui oleh orang ramai. Oleh itu, sesiapa menjaga diri dari perkara syubhat, dia telah bebas (dari kecaman) untuk agamanya dan kehormatannya dan sesiapa yang terjerumus ke dalam syubhat, bererti dia telah terjerumus ke dalam perkara haram, seperti penggembala yang menggembala di sekitar kawasan larangan, maka kemungkinan besar binatangnya akan memasuki kawasan tersebut. Ingatlah! Sesungguhnya setiap penguasa (kerajaan), memiliki daerah terlarang. Ingatlah! Sesungguhnya daerah yang terlarang milik Allah adalah apa saja yang diharamkan-Nya. Ingatlah! Sesungguhnya di dalam tubuh manusia itu ada segumpal daging, apabila ia baik maka baiklah seluruh tubuhnya dan jikalau ia rosak, maka rosaklah seluruh tubuhnya, tidak lain dan tidak bukan itulah yang dikatakan hati.

(Riwayat Muslim)

Al-Hadith : Adalah Nasihat

Daripada Abi Ruquyyah Tamim Bin Ausin Al-Dari r.a., bahawasanya nabi s.a.w. bersabda,

"agama itu nasihat." Kami berkata, "bagi siapa?" Ia bersabda, "bagi Allah dan bagi KitabNya dan bagi RasulNya dan imam-imam kaum Muslimin dan bagi orang ramai mereka."

(Riwayat Muslim)

* menurut Imam Nawawi, "agama itu nasihat bagi Allah" bermaksud beriman kepadaNya menurut pengertian yang sebenar.

Al-Hadith : Memerangi Manusia?

Daripada Ibn Umar r.a. bahawasanya Rasulullah s.a.w. bersabda,

"aku diperintahkan supaya memerangi manusia hingga mereka mengucapkan lailaha ilallah wa muhammadan rasullullah (Tiada tuhan melainkan Allah dan Muhammad itu pesuruhnya) dan mereka mendirikan sembahyang dan mengerluarkan zakat.

Maka apabila mereka berbuat demikian itu terpeliharalah mereka daripadaku; darah mereka dan harta mereka kecuali dengan hak Islam dan hisab mereka tas Allah Taa'la.


(Riwayat Bukhari dan Muslim)

* hadith ini bukan membawa maksud nabi memerangi semua orang kafir jika mereka tidak mahu bersyahadah, bersembahyang atau, berzakat. Menurut Imam Nawawi, ia ditujukan kepada para penyembah berhala yang memusuhi Islam secara terbuka.

* Di dalam banyak riwayat diceritakan Rasulullah memberi 3 pilihan ketika beliau menyampaikan dakwah kepada kerajaan Rom, Parsi dan lain-lain 1)Menerima Islam. 2)Membayar ufti. 3)Berperang.

Wallahu'alam.